Dalam keputusan Komite Etik, tercatat Abraham Samad tidak bersedia menyerahkan BB miliknya pada Anies Baswedan cs. Padahal, tim hendak mencari komunikasi lengkap antara Samad dan wartawan Tri Suharman.
"Tindakan tersebut tidak akomodatif atau kooperatif," ujar Ketua Komite Etik, Anies Baswedan, di Gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jaksel, Rabu (3/4/2013).
Selain itu, Komite Etik juga menemukan sejumlah hal lain yang memberatkan Samad. Pria asal Makassar itu dianggap tidak berusaha melakukan koordinasi dengan pimpinan KPK untuk merespons kebocoran dokumen sprindik.
Samad juga membuat pernyataan yang mendahului dari keputusan Komite Etik yang menyatakan bahwa
Komite Etik adalah rekayasa, sebagaimana dimuat dalam link berita metrotvnews.com berjudul
“Abraham Samad: Isu Sprindik Upaya Menjatuhkan Saya” pada hari Rabu.
Adakah hal yang meringankan Samad? Rupanya ada.
"Terperiksa I Abraham Samad masih memiliki harapan untuk melakukan perubahan dan/atau perbaikan sikap dan perilaku yang lebih menghayati dan mengamalkan ketentuan yang ada dalam Kode Etik Pimpinan," jawab Anies.
Komite Etik juga menyampaikan komunikasi BB sekretaris Samad, Wiwin Suwandi, dengan wartawati Dwi Anggia pada Jumat 8 Februari 2013. “Iya, valid sekali, Daeng bbm ak td :d” tulisan BBM Anggie ke Wiwin.
"Bahwa benar Dwi Anggia sering berkomunikasi dengan Terperiksa I Abraham Samad dan Wiwin Suwandi, untuk komunikasi BB dengan Terperiksa I Abraham Samad, Dwi Anggia menyapa Terperiksa I Abraham Samad dengan panggilan “Daeng”," jelas anggota komite etik KPK lainnya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !