KORAN MARICA--RUTENG -- Akumulasi berbagai masalah internal di Polres Manggarai mencapai puncaknya, Rabu pagi (10/4/2013). Sebagian besar anggota polisi mogok kerja dan melancarkan demo memrotes pemutasian Wakapolres Manggarai, Kompol Cornelis Wayong, S.Sos, yang baru satu bulan dua minggu menjabat. Protes anggota juga mendesak penggantian segera Kapolres Manggarai, AKBP Pontjo Soediantoko, S.IK.
Cornelis dilantik hari Rabu (6/2/2013), menggantikan Kompol Yoseph F.H.Mandagi, S.IK. Cornelis, wakapolres yang keenam dalam massa jabatan Pontjo Soediantoko. Bahkan, dari semua wakapolres yang bertugas di Manggarai, pemutasian Cornelis merupakan yang tercepat dari lima pejabat yang lainnya.
Informasi yang diperoleh Pos Kupang, protes anggota itu terjadi beberapa saat setelah apel rutin pagi pukul 06.15 Wita. Dalam apel itu, anggota sudah bersuara mendesak Pontjo menjelaskan alasan mutasi wakapolres. Namun alasan memantau kegiatan anggota di pagi hari, Pontjo tak menjelaskannya.
Namun, informasi yang lain menyebutkan protes anggota ini merupakan akumulasi dari banyak soal yang terjadi dalam tubuh Polres Manggarai. Mutasi wakapolres merupakan pemicunya. Banyak juga anggota polisi yang mengungkapkan berbagai masalah yang terjadi di tubuh korps baju coklat itu.
Soal-soal tersebut kemudian memicu protes sebagian besar anggota. Sekitar seratusan anggota berkumpul di Mapolres dan teriak minta kapolres menjelaskan mutasi wakapolres dan kasus penganiyaan anggota piket, 18 Maret 2013. Mereka mendesak kapolres segera dimutasi dari Manggarai.
Reaksi spontan anggota ini menarik perhatian warga Kota Ruteng yang melintasi di ruas jalan depan Mapolres. Mereka menghentikan sepeda motor untuk menyaksikan aksi anggota polisi yang mengenakan seragam dibalut dnegan rompi hijau mudah.
Wakapolres, Cornelis Wayong, Kabag Ren, Kompol Petrus Bae, dan jurubicara Polres, Ipda Simon Jeo, telah minta anggota membubarkan diri dan kembali ke unit kerjanya juga tak dihiraukan. Mereka mendesak kehadiran Pontjo menjelaskan mutasi dan penganiyaan anggota.
Aksi spontan anggota polisi juga melumpuhkan pelayanan kemasyarakatan sekitar tiga sampai empat jam. Suasana di kantor terasa beda dari hari-hari sebelumnya.
Bupati Manggarai, Drs.Christian Rotok, datangi Mapolres Manggarai menenangkan anggota polisi yang tampak mulai marah. Dia juga memediasi keinginan anggota polisi dan mempertemukan kapolres bertemu dengan para perwira, supaya menjelaskan alasan pemutasian Cornelis yang menempati jabatan wakapolres.
Chris Rotok mengatakan kehadirannya semata menenangkan suasana. Kata Chris, tidak elok kepolisian yang bertugas melayani ketertiban umum melakukan protes kepada pimpinannya dan disaksikan masyarakat.
Dia menyarankan masalah internal di polres diselesaikan secara damai.
Dia menegaskan lagi, tidak sama sekali mencampuri substansi masalah internal polres.
Dia tertarik datang ke Mapolres Manggarai setelah mendengar laporan ajudanya bahwa banyak anggota polisi kumpul di halaman kantor dan teriak-teriak.
"Masyarakat di Ruteng ini haus dengan hiburan. Kecelakaan lalu lintas saja, mereka nonton. Tidak bagus kalau lembaga yang urus ketertiban masyarakat lakukan aksi seperti ini," ujar Chris.
Bupati Manggarai di periode kedua ini menemui Pontjo di rumah jabatan kapolres. Di sana telah ada Dandim 1612 Ruteng, Letkol (Inf) Jacky Ariestanto, Perwira Penghubung, Mayor (Inf) Marsel Sudirman,S.H, dan beberapa anggota TNI. Chris minta soal internal polisi diselesaikan secara baik, tidak mengganggu tugas pelayanan masyarakat.
Usai pertemuan singkat 10 menit, Chris balik lagi ke Mapolres yang hanya dibatasi pagar. Kepada anggota polisi, Chris mengatakan keinginan mreka sudah disampaikan kepada kapolres. Para perwira yang mewakili unitnya akan bertemu kapolres membahas kehendak anggota.
Perwakilan anggota polres, Bripka Eduardu Moen, mengatakan telah banyak tim Polda NTT yang turun ke Manggarai tak penyelesaian soal yang menciptakan kenyamanan. Keinginan anggota mendesak Kapolres Manggarai segera pindah dari Ruteng dan penjelasan mutasi wakapolres.
Kapolres Manggarai, Pontjo Soediantoko, S.IK, belum bersedia menjelaskan protes anggotanya. Sedangkan jurubicara Polres Manggarai, Ipda Simon Jeo, mengatakan Kapolres Manggarai telah melakukan pertemuan dengan semua perwira di Aula Mako Brimob Ruteng, Rabu siang. Pertemuan itu singkat itu, kata Simon, kapolres mengatakan akan turun tim investigasi dari Polda NTT ke Manggarai menyelidiki aksi demo anggota.
"Tidak penjelasan lain. Pak Kapolres menyatakan konferensi dengan media akan disampaikan setelah tim investigasi menyelesaikan tugasnya di Ruteng,"ujar Simon, dalam pesan singkatnya kepada Pos Kupang, Rabu sore.*
Cornelis dilantik hari Rabu (6/2/2013), menggantikan Kompol Yoseph F.H.Mandagi, S.IK. Cornelis, wakapolres yang keenam dalam massa jabatan Pontjo Soediantoko. Bahkan, dari semua wakapolres yang bertugas di Manggarai, pemutasian Cornelis merupakan yang tercepat dari lima pejabat yang lainnya.
Informasi yang diperoleh Pos Kupang, protes anggota itu terjadi beberapa saat setelah apel rutin pagi pukul 06.15 Wita. Dalam apel itu, anggota sudah bersuara mendesak Pontjo menjelaskan alasan mutasi wakapolres. Namun alasan memantau kegiatan anggota di pagi hari, Pontjo tak menjelaskannya.
Namun, informasi yang lain menyebutkan protes anggota ini merupakan akumulasi dari banyak soal yang terjadi dalam tubuh Polres Manggarai. Mutasi wakapolres merupakan pemicunya. Banyak juga anggota polisi yang mengungkapkan berbagai masalah yang terjadi di tubuh korps baju coklat itu.
Soal-soal tersebut kemudian memicu protes sebagian besar anggota. Sekitar seratusan anggota berkumpul di Mapolres dan teriak minta kapolres menjelaskan mutasi wakapolres dan kasus penganiyaan anggota piket, 18 Maret 2013. Mereka mendesak kapolres segera dimutasi dari Manggarai.
Reaksi spontan anggota ini menarik perhatian warga Kota Ruteng yang melintasi di ruas jalan depan Mapolres. Mereka menghentikan sepeda motor untuk menyaksikan aksi anggota polisi yang mengenakan seragam dibalut dnegan rompi hijau mudah.
Wakapolres, Cornelis Wayong, Kabag Ren, Kompol Petrus Bae, dan jurubicara Polres, Ipda Simon Jeo, telah minta anggota membubarkan diri dan kembali ke unit kerjanya juga tak dihiraukan. Mereka mendesak kehadiran Pontjo menjelaskan mutasi dan penganiyaan anggota.
Aksi spontan anggota polisi juga melumpuhkan pelayanan kemasyarakatan sekitar tiga sampai empat jam. Suasana di kantor terasa beda dari hari-hari sebelumnya.
Bupati Manggarai, Drs.Christian Rotok, datangi Mapolres Manggarai menenangkan anggota polisi yang tampak mulai marah. Dia juga memediasi keinginan anggota polisi dan mempertemukan kapolres bertemu dengan para perwira, supaya menjelaskan alasan pemutasian Cornelis yang menempati jabatan wakapolres.
Chris Rotok mengatakan kehadirannya semata menenangkan suasana. Kata Chris, tidak elok kepolisian yang bertugas melayani ketertiban umum melakukan protes kepada pimpinannya dan disaksikan masyarakat.
Dia menyarankan masalah internal di polres diselesaikan secara damai.
Dia menegaskan lagi, tidak sama sekali mencampuri substansi masalah internal polres.
Dia tertarik datang ke Mapolres Manggarai setelah mendengar laporan ajudanya bahwa banyak anggota polisi kumpul di halaman kantor dan teriak-teriak.
"Masyarakat di Ruteng ini haus dengan hiburan. Kecelakaan lalu lintas saja, mereka nonton. Tidak bagus kalau lembaga yang urus ketertiban masyarakat lakukan aksi seperti ini," ujar Chris.
Bupati Manggarai di periode kedua ini menemui Pontjo di rumah jabatan kapolres. Di sana telah ada Dandim 1612 Ruteng, Letkol (Inf) Jacky Ariestanto, Perwira Penghubung, Mayor (Inf) Marsel Sudirman,S.H, dan beberapa anggota TNI. Chris minta soal internal polisi diselesaikan secara baik, tidak mengganggu tugas pelayanan masyarakat.
Usai pertemuan singkat 10 menit, Chris balik lagi ke Mapolres yang hanya dibatasi pagar. Kepada anggota polisi, Chris mengatakan keinginan mreka sudah disampaikan kepada kapolres. Para perwira yang mewakili unitnya akan bertemu kapolres membahas kehendak anggota.
Perwakilan anggota polres, Bripka Eduardu Moen, mengatakan telah banyak tim Polda NTT yang turun ke Manggarai tak penyelesaian soal yang menciptakan kenyamanan. Keinginan anggota mendesak Kapolres Manggarai segera pindah dari Ruteng dan penjelasan mutasi wakapolres.
Kapolres Manggarai, Pontjo Soediantoko, S.IK, belum bersedia menjelaskan protes anggotanya. Sedangkan jurubicara Polres Manggarai, Ipda Simon Jeo, mengatakan Kapolres Manggarai telah melakukan pertemuan dengan semua perwira di Aula Mako Brimob Ruteng, Rabu siang. Pertemuan itu singkat itu, kata Simon, kapolres mengatakan akan turun tim investigasi dari Polda NTT ke Manggarai menyelidiki aksi demo anggota.
"Tidak penjelasan lain. Pak Kapolres menyatakan konferensi dengan media akan disampaikan setelah tim investigasi menyelesaikan tugasnya di Ruteng,"ujar Simon, dalam pesan singkatnya kepada Pos Kupang, Rabu sore.*
Editor : alfred_dama
Sumber : Pos Kupang
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !