Solor Berdarah, Dua Tewas, 98 Rumah Dibakar - KORAN MARICA DESA KAYANG
Headlines News :

IKLAN

Home » » Solor Berdarah, Dua Tewas, 98 Rumah Dibakar

Solor Berdarah, Dua Tewas, 98 Rumah Dibakar

Written By MARICA DESA KAYANG on Rabu, 06 November 2013 | Rabu, November 06, 2013

Solor Berdarah,  Dua Tewas, 98 Rumah Dibakar


 LARANTUKA -- Setelah Adonara, kini giliran Solor berdarah gara-gara konflik tanah. Pecah 'perang' pada Senin (4/11/2013) dan Selasa (5/11/2013), menyebabkan dua orang tewas, satu luka berat, 98 rumah dibakar.
Situasi di lokasi konflik di Desa Wulublolon, Desa Menanga, Kecamatan Solor Timur, Kabupaten Flores Timur (Flotim), masih memanas. Masyarakat Wulublolon pun mengungsi ke desa tetangga.
Korban tewas bernama Sino Wotan, seorang  di antaranya lagi belum teridentifikasi. Korban luka berat dan dalam kondisi  kritis adalah Petrus Suku Wotan, sedang dirawat di RSUD Larantuka. Sementara 98 rumah yang dibakar adalah milik warga Wulublolon dan warga Desa Keba.
Informasi yang dihimpun pada hari Senin (4/11) dan Selasa (5/11/2013) menyebutkan, kejadian itu bermula ketika ada pembangunan fondasi pesantren yang berlokasi di perbatasan antara Desa Wungubelen dan Desa Lehayong. Kedua warga di desa itu mengklaim tanah perbatasan yang digunakan untuk membangun pesantren adalah milik kedua desa itu.
Ketika proses pembangunan berjalan, klaim itu terus berlangsung dan mengakibatkan perang mulut dan terus berlanjut hingga pembakaran rumah. Pembakaran rumah itu awalnya terjadi di Desa Keba. Warga membakar 9 rumah pada Senin (4/11/2013) sore. Dan, selanjutnya pada Selasa (5/11/2013) pagi, warga membalas dan membakar 89 rumah warga Wulublolon. Saat rumah dibakar, sebagian besar pemilik rumah sudah mengungsi ke desa tetangga.
Kapolres Flotim, AKBP Dewa Putu Gede Artha, yang dihubungi, Senin (4/11/2013), sudah berada di Solor. Dan, ketika dihubungi melalui pesan singkat, ia mengakui, tidak ada pembakaran rumah ibadah, namun rumah warga. "Sekarang kondisinya sudah kondusif," kata Artha singkat.
Sementara itu, pantauan wartawan di RSUD Larantuka, pasien luka berat Petrus Suku Wotan mengalami luka potong di perut bagian kanan. Wajahnya pucat, namun ia masih bersemangat untuk berbicara. Kepada wartawan ia mengakui, ia tidak tahu apa-apa soal kejadian awal, namun saat pulang dari kebun ia dipotong dengan parang.
Sementara Kabid Pelayanan pada Dinas Kesehatan  Kabupaten Flotim, Yakobus Lewar, saat menjemput korban luka berat yang datang dari Solor melalui Pelabuhan Larantuka, Selasa (5/11/2013) malam, mengakui korban diusahakan ditolong di RSUD Larantuka melalui para medis di RSUD. "Awalnya mau dirujuk ke RSUD Maumere, namun karena dokter bedah di RSUD Larantuka sedang dalam perjalanan pulang dari Maumere sehingga batal. Pasien kini sudah puasa dan siap dioperasi," katanya.
Ia juga mengakui, kebutuhan pasien sebanyak 15 kantung darah sudah siap, termasuk seluruh obat dan peralatan. "Semua biaya perawatan ditanggung pemerintah," katanya.
Sementara itu, pelayanan terhadap korban di Solor sudah disiapkan mulai dari tenaga medis hingga obat-obatan. "Tenaga medis siap di dua puskesmas yakni Puskemas Kelike dan Puskesmas Menanga. Sementara obat-obatan dan semua peralatan kesehatan kita sudah mobilisasi dari Larantuka," katanya. (iva)
Editor: alfred_dama
Sumber: Pos Kupang
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

KORAN MARICA

Blogroll

 
Support : Creating Website | Marica Desa Kayang | Marica Bisa
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. KORAN MARICA DESA KAYANG - All Rights Reserved
Template Design by Marica Desa Kayang Published by KORAN MARICA