KORAN MARICA TABOLAKA, --- Satu orang tewas, dua orang luka-luka dan 15 rumah dibakar saat terjadi kericuhan di Desa Panenggo Ede, Kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Senin (22/7/2013), sekitar pukul 14.35 Wita. Korban tewas akibat luka potong diketahui bernama Agus Rangga Radu alias Rangga.
Demikian dijelaskan Sekretaris Daerah (Sekda) SBD, Drs. A Umbu Zaza, M.Si, saat ditemui di ruang kerjamya, Selasa (23/7/2013). "Situasi di Panenggo Ede sudah terkendali. Beberapa saat setelah kejadian polisi langsung turun ke lokasi," kata Umbu Zaza.
Ia mengatakan, sudah mengutus tim ke lokasi. Tim terdiri dari Kesbangpol dan Linmas, Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Selain memantau keadaan, tim yang dipimpin Asisten I, Emanuel Holo, S.H, juga menyalurkan bantuan.
Umbu Zaza menegaskan, kasus ini tidak ada kaitannya dengan Pemilukada SBD. "Jangan ada pihak-pihak yang membonceng dan melempar isu yang tidak bertanggung jawab," tandas Umbu Zaza.
Kepala Kesbangpol dan Linmas SBD, Alex S Kodi, menjelaskan saat ini aparat keamanan masih stand by di Panenggo Ede. Menurut Alex Kodi, peristiwa ini bermula dari pelaksanaan pemilihan kepala Desa Panenggo Ede yang terjadi Sabtu (20/7/2013).
Ia menjelaskan, ada tiga kandidat yang bertarung dalam pilkades, yakni Yonathan Kondo, Domi Djapa dan Andreas Ndara. Domi Djapa meraih suara terbanyak dan ditetapkan sebagai kepala desa terpilih.
"Informasi dari polisi, tiga kandidat kasih uang ke salah seorang untuk menggalang dukungan. Dalam pemilihan kandidat nomor dua (Domi Japa) menang. Kandidat nomor satu dan nomor tiga panggil orang yang menerima uang untuk klarifikasi karena mereka menduga dia menggalang dukungan untuk memenangkan kandidat nomor dua. Belum turun dari sepeda motor, yang bersangkutan langsung dipukul," jelas Alex Kodi.
Menurutnya, korban pemukulan memberitahu anggota keluarganya. Entah bagaimana akhirnya terjadi pembakaran dua rumah di Panenggo Ede. Rumah dimaksud milik Sekretaris Desa Panenggo Ede dan rumah orangtua yang korban meninggal.
Kejadian ini berlanjut. Masih menurut informasi polisi, demikian Alex Kodi, Sekretaris Desa Panenggo Ede dan mantan Kepala Desa Panenggo Edo yang mendukung kandidat yang kalah membawa masa ke kampung Hombawawi dan membakar 13 rumah warga.
Alex Kodi mengatakan, korban meninggal akan dimakamkan besok, Rabu (24/7). "Dua orang yang mengalami luka-luka dirawat di rumah sakit," ujarnya.
Kapolres Sumba Barat, AKBP Lilik Apriyanto, memimpin tim turun melakukan olah TKP serta bertatap muka dengan keluarga korban, kepala desa untuk menyerahkan penangan kasusnya kepada kepolisian. Di lokasi telah di siagakan Dalmas Polres Sumba Barat, anggota intel, reskrim dan Brimob.
Pasca kejadian sampai saat ini situasi masih kondusif, para korban yang rumahnya dibakar masih belum ditemukan karena lari bersembunyi, begitu pula pelaku pembunuhan.
Dari hasil pemeriksaan tiga saksi yang ada, mereka tidak mengetahui karena mereka baru datang ke lokasi.
Polisi terus mencari saksi saksi yang mengetahui pasti kejadian dan mengimbau masyarakat yang ada untuk bantu ungkap dengan memberikan info tentang kejadian tersebut.
Bacok di Leher
INI versi lain penyebab kericuhan. Informasi yang beredar di antara wartawan, bersumber dari polisi, menyebutkan bahwa Sabtu (20/7/2013) pemilihan Kades Panenggo Ede, diikuti tiga pasangan calon, masing-masing nomor 1 Yonathan Kondo (1), Dominggus Djapa Dughu (2) dan Andrias Ndara Magu (3). Pemilihan yang berlangsung aman dan lancar dimenangkan Dominggus Djapa.
Pada hari Minggu (21/7/2013), tim dari Andrias Ndara Magu tidak puas karena merasa telah memberikan uang tetapi kalah.
Hari Senin (22/7/2013), massa dari Andrias Ndara Magu pun melakukan perusakan dan pembakaran pada pendukung calon nomr 2 (Dominikus Djapa) sehingga ada 13 rumah yang dibakar.
Mereka yang rumahnya dibakar melakukan perlawanan sehingga salah satu pelaku pembakaran atas nama Agustinus Rangga Randu meninggal dunia dibacok pada leher di lokasi rumah yang di bakar.
Selanjutnya pelaku pembakaran membakar lagi dua buah rumah dari pendukung calon Andrias Ndara Magu sehigga seolah-olah yang melakukan pembakaran dari pendukung calon nomor 2.
Bagaimana situasi terakhir di Desa Panenggo Ede, Kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), pasca kerusuhan Senin (22/7/2013)?
Editor: omdsmy_novemy_leo
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !