Walaupun keberadaan umat Islam hampir terdapat di semua kabupatan/kota bahkan beberapa kabupaten atau pulau jumlah umat islam cukup banyak seperti kabupaten Manggarai Barat, kabupaten Ende, kabupaten Flores Timur, kabupaten Alor dan Kota Kupang tetapi secara keseluruhan jumlah umat islam tetap tidak mayoritas di daerah tersebut. Penduduk muslim kebanyakan tinggal di pesisir dan di kota walaupun ada juga yang tinggal di daerah perbukitan dan gunung yang merupakan penduduk asli tetapi jumlah mereka tidak terlalu banyak seperti di Kabupaten TTS dan Alor. Hal yang cukup unik di NTT secara klimatologi musim hujan lebih pendek ( 3 bulan ) dari musim kemarau ( 9 bulan ).
Menilik jumlah penduduk muslim yang tidak sampai 10 % dari 4,5jt penduduk sudah barang tentu keberadaan umat islam di provinsi Nusa Tenggara Timur atau yang biasa disebut bumi FLOBAMORATA sangatlah kecil ( minoritas ) baik dari segi minoritas jumlah, minoritas peran dan juga minoritas dari sisi intelektual dan keterbelakangan pengetahuan serta pemikiran apalagi berkaitan dengan ilmu tentang keagamaan, maka keberadaan para penyeru dakwah ( Da’i ) yang memiliki kualitas secara syar’i sangat dibutuhkan untuk membentuk umat islam yang berkualitas dan dapat diandalkan serta berkontribusi bagi pembangunan umat manusia secara menyeluruh.
disamping itu pula momen –momen hari raya keagamaan juga sangat efektif dan dapat memberikan syiar agama terutama Idul Fitri dan Idul Adha. Khusus untuk Idul Adha memiliki nilai yang sangat positif karena dengan memberikan hewan qurban dapat menciptakan suasana kebersamaan dan kekuargaan yang luar biasa karena tidak saja yang beragama Islam yang mendapatkan manfaat yang beragama selain islam pun juga mendapatkan manfaat dengan dibagi hewan qurban.
Beberapa daerah di NTT yang selama ini menjadi daerah sebaran hewan qurban diantaranya adalah Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten TTS ( Oeue, Kuanfatu, Nakmofa, Oehani, Oekam, Batu putih ) dan Kabupaten Belu ( Atambua dan sekitarnya ) target penerima adalah penduduk asli Timor yang Islam dan juga daerah – daerah yang sangat sering mengalami kekeringan dan kelaparan . Semua daerah tersebut berada di wilayah pulau Timor dan berbatasan dengan Timor Leste.
Sebenarnya daerah lain di NTT juga bisa menjadi daerah sebaran hewan qurban seperti di Flores ( ende, maumere, Labuan bajo ) dan Sumba ( waingapu dan waikabubak ) serta Alor tetapi kendala di daerah tersebut adalah selain pengawasan dan monitoring juga terkait harga ternak khususnya sapi yang cukup mahal berkisar antara 7 jt sd 9jt per ekor apalagi jika tiba musim Idul Adha bisa lebih mahal.
Kondisi terkini terkait dengan NTT adalah musim kering dan sudah banyak daerah yang mengalami kemarau dan kelaparan sehingga momentum Idul Adha merupakan sarana yang sangat tepat untuk berbagi kepada sesama saudara kita seiman dan seaqidah walaupun pada prakteknya yang non muslim pun mendapatkan juga bagian hewan qurban tersebut.
Program sebar hewan qurban ini memberikan dampak yang luar biasa dibeberapa desa yang selama ini kita libatkan untuk program sebar hewan qurban pasca kegiatan tersebut ada saja penduduk asli yang tadinya non muslim masuk memeluk agama islam setelah dapat hewan qurban.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !