KORAN MARICA KUPANG -- Hujan badai dan gelombang yang tinggi yang terjadi pada Sabtu (1/2/2014) malam menyebabkan 19 kepala keluarga (KK) mengungsi dari kediaman mereka karena air laut masuk ke dalam rumah warga.
Menurut, Lurah Fatubesi, I Wayan Gede Astawa, S.Sos, MM yang menghubungi Pos Kupang Minggu (2/2/2014) dinihari mengungkapkan air laut mulai naik sampai ke TPI Oeba mulai pukul 21.30 Wita.
Tingginya gelombang laut ini membuat warga menjadi takut dan sebagai lurah, dia meminta warga untuk segera mengungsi, mencari tempat yang lebih tinggi atau mencari tempat yang aman agar tidak terjadi bencana.
"Air laut naik sampai ke TPI, melewati tembok pengaman pantai. Sementara posisi TPI lebih tinggi dari perumahan yang ada di dua RT itu yakni RT 17 dan 18. Air laut sempat masuk sampai ke dalam rumah warga setinggi lutut orang dewasa," ungkapnya.
Astawa mengungkapkan, mereka mengungsi mulai dari malam hari dan pada Minggu (2/2/2014) pagi mereka sudah kembali ke rumah mereka karena keadaan sudah lebih baik dibandingkan pada malam hari.
Dia mengungkapkan 19 KK yang mengungsi termasuk di RT 18 dan RT 18. KK di RT 18 yakni Bernadus
Modok, Tomas Tassi, Dominggus Mau, Agustinus Metkono, Katarina Malelak, Darma Susilo, Agus Sonbai, Noldi Kadek. Sedangkan di RT 17 yakni Isak Malelak, Harus Yesua, Yarten Yesua, Anton Malelak, Sefi Yesua, Jemi Malelak, Jublina Kadek, Roni Malelak, Arnoldus Yesua, Jeremias Koanak dan Paulus Siokain.
Sebelumnya pada Jumat (31/1/2014), hujan badai menyebabkan kerusakan pada pura Oebanantha khususnya pada bale pawedaan dan atap pada toko anggrek juga rusak.*
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !