Dewan Desak Pembangunan Gedung Bank NTT Dilanjutkan - KORAN MARICA DESA KAYANG
Headlines News :

IKLAN

Home » » Dewan Desak Pembangunan Gedung Bank NTT Dilanjutkan

Dewan Desak Pembangunan Gedung Bank NTT Dilanjutkan

Written By MARICA DESA KAYANG on Sabtu, 24 Maret 2012 | Sabtu, Maret 24, 2012

FOTO TAK TUNTAS PELAYANAN BANK NTT KALABAHI ALOR YANG MEMPRIHATINKAN
Persoalan Pembangunan gedung Bank NTT Cabang Kalabahi hingga kini terus menggantung tanpa kejelasan. Dibongkar enggan, dilanjutkan tidak. Sementara masyarakat umum maupun pegawai yang merupakan nasabah Bank NTT harus menanggung dampaknya dengan berjemur di emperan bahkan meluber ke atas trotoar. Resiko kecelakaan tinggi karena tak ada areal parkiran sementara ruas jalan di depan bank ini kian sempit karena dipaksakan dua jalur. 



LANTAS bagaimana sikap DPRD Kabupaten Alor yang sebelumnya gencar menengahi kemelut antara pihak Bank NTT dan Pemerintah Kabupaten Alor itu?
“Pembangunan Gedung Bank NTT Cabang Kalabahi itu sebaiknya dilanjutkan. Ini perlu kebijakan dari seorang pemimpin demi kepentingan masyarakat yang lebih luas. Untuk mendapatkan uang milyaran rupiah bukan pekerjaan mudah bagi kita di Nusa Tenggara Timur apalagi Kabupaten Alor. Jadi pembangunan gedung itu dilanjutkan saja karena bagaimana pun itu milik pemerintah daerah juga. Jadi kalau tidak bisa dilanjutkan, biarkan saja begitu, jangan dibongkar, nanti tunggu bupati berikut yang lanjutkan,” demikian penegasan Ketua Komisi C DPRD Alor yang membidangi masalah pembangunan, Muhammad L.Yusuf,SH menjawab Alor Pos belum lama ini di Kalabahi.
Hal senada dikemukakan sejumlah anggota DPRD Alor kepada media ini pekan lalu di gedung dewan. Wakil Ketua Fraksi Gabungan Alor Bersatu DPRD Alor, Aris Wahyudi,SH mengatakan biaya yang sudah dikeluarkan untuk pembangunan gedung itu sudah milyaran rupiah sehingga dilanjutkan demi kepentingan bersama.
Anggota dewan lainnya, Yusak Atamau dan Hendrikis Laukamang,S.Sos pun senada berpendapat bahwa pembangunan gedung Bank NTT itu harus dilanjutkan agar tidak ada yang dirugikan karena dana yang sudah dikeluarkan sekitar Rp 3 milyar.
Pernyataan kritis dilontarkan anggota dewan, Seniriadin Badu,S.Sos,M.Si dan Matias Lily. Kedua wakil rakyat ini senada berpendapat bahwa yang paling bertanggung jawab atas masalah pembangunan gedung Bank NTT ini adalah para staf yang memberikan telaan kepada bupati. Pasalnya, tegas Badu, staf yang sama juga yang memberikan telaan kepada Bupati Alor (Ir.Ans Takalapeta) bahwa gedung itu dapat dibangun di tempat tersebut, tetapi kemudian staf yang sama pula memberikan telaan kepada Bupati Alor (Drs.Simeon Th.Pally) bahwa tidak bisa dibangun di tempat tersebut.
“Dari sisi estetika, terkait dengan dipangkasnya satu cabang pohon beringin (yang menjorok ke gedung Bank NTT) dipermasalahkan, tetapi pohon beringin yang di rumah jabatan bupati dipotong sampai akar-akar itu katanya sudah tak memenuhi estetika. Ini menunjukkan kita tidak punya konsistensi. Sebenarnya kehadiran gedung Bank NTT dari aspek estetika sangat baik untuk memperindah wajah kota. Makanya orang yang member telaan itu harus bertangg jawab karena mereka hanya mau menjilat untuk dapat jabatan. Beri telaan kepada bupati harusnya secara professional dan sesuai aturan yang jelas. Jadi bupati jangan lindungi orang-orang seperti itu,”tegas Seni Badu, Ketua DPC Partai Bulan Bintang Kabupaten Alor ini.
Karena itu, Sekretaris Komisi C DPRD Alor, Hendrikis Laukamang,S.Sos bersama anggota dewan lainnya pun menantang para staf ahli bupati untuk memberikan telaan yang baik kepada bupati agar pembangunan gedung Bank NTT bisa dilanjutkan.
“Kita pertanyakan bagaimana telaan para staf ahli bupati terhadap kasus pembangunan gedung Bank NTT Cabang Kalabahi ini,”kata Laukamang. (**)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

KORAN MARICA

Blogroll

 
Support : Creating Website | Marica Desa Kayang | Marica Bisa
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. KORAN MARICA DESA KAYANG - All Rights Reserved
Template Design by Marica Desa Kayang Published by KORAN MARICA