Pilih Cewek Gold Atau Platinum - KORAN MARICA DESA KAYANG
Headlines News :

IKLAN

Home » » Pilih Cewek Gold Atau Platinum

Pilih Cewek Gold Atau Platinum

Written By MARICA DESA KAYANG on Selasa, 21 Mei 2013 | Selasa, Mei 21, 2013


scale_1905--dunia-gemerlap.jpg
KORAN MARICA KUPANG, KR -- Usaha jasa dunia hiburan malam yang lebih dikenal dunia gemerlapan  (dugem) di Kota Kupang seakan tak berhenti untuk berkembang. 

Pesatnya pertumbuhan ekonomi di ibu kota Propinsi NTT ini menjadi incaran  bagi pengusaha NTT dan dari luar daerah ini untuk membuka usaha sektor jasa hiburan di Kota Karang ini.

Bak gayung bersambut. Kehadiran tempat hiburan malam (THM) di Kota Kupang menarik minat  para pecinta hiburan malam. Buktinya, pengunjung tak pandang bulu. 

Dari status sosial mahasiswa, pegawai negeri, aparat keamanan, pedagang pasar, pejabat, kontraktor hingga pengusaha beramai- ramai memadati tempat hiburan malam yang sudah tersebar di berbagai penjuru Kota Kupang. 

Dari segala penjuru arah mata angin, tempat hiburan malam kini mulai mengepung Kota Kupang. Sektor Timor misalnya, sudah hadir Royal Pub, King Stone dan Bougenville. Wilayah Barat di Karang Dempel, wilayah selatan, Dancing Hall, Love Karaoke, Triple X (berhenti beroperasi sementara, Red) dan Shangrilla. Sementara wilayah Utara, dikuasai Sasando Botol Musik, Bolekale.

Segmen pasarnya pun berbeda-beda. Bagi kalangan kantong pas-pasan pastinya akan pikir-pikir untuk mendatangi tiga tempat hiburan malam ini, yakni Triple X, Dancing Hall, Sasando Botol dan King Stone. 

Untuk itu, kebanyakan kalangan menengah, lebih suka mendatangi tempat-tempat hiburan malam dengan harga terjangkau seperti Royal Pub, Love Karaoke, Bougenville dan Shangrilla. 

Banyak yang menyebutkan tak bisa dikategorikan sebagai tempat hiburan malam (THM) kalau tidak ada cewek-cewek pendamping tamu yang datang. Berbeda-bedanya segmen pasar pengunjung dapat terlihat dari harga sewa ruangan, harga minuman dan biaya booking cewek untuk mendampingi menyanyi perjamnya. 

Di tempat hiburan malam dengan segmen kelas menengah ke bawah, minuman dijual per botol dengan harga lebih murah sedikit dibanding dengan THM kelas atas.  Perbedaan mencolok sejatinya terlihat pada sewa ruangan karaoke dan harga booking cewek perjamnya. 

Di THM menengah ke bawah, pengunjung hanya mengeluarkan uang sekitar Rp 70 ribu hingga Rp 100 ribu per jam untuk menyewa ruangan  berkapasitas enam orang. Sedangkan THM kalangan atas, harus siap-siap kocek lebih dalam lagi lantaran sewanya di atas Rp 100 ribu.

Soal booking cewek, masing-masing manajemen THM menerapkan sistem sendiri. Ada yang hitung minimal dua jam dan juga ada yang hitung minimal tiga jam. Kategori ceweknya pun dibeda-bedakan berdasarkan kelas dan harga perjamnya yang diatur masing-masing manajemen THM.

Pantuan Pos Kupang, setidaknya ada dua kategori yang diterapkan manajemen THM. Pertama, ada yang mengkategorikan cewek yang di-booking sebagai purel dan dancer. Kedua, lebih luas lagi dengan kategori gold, platinum, dancer, hingga model. 

Setiap manajemen THM mengklaim tugas cewek pendamping hanyalah mendampingi tamu hingga menuangkan minuman di gelas. Tak lebih dari itu. Bila terjadi hal-hal lain biasanya menjadi tanggung jawab masing-masing cewek pendamping. 

Tentang baju-baju yang dikenakan para cewek pendamping, masing-masing THM memiliki khas tersendiri. Pada hari tertentu biasanya manajemen mewajibkan cewek pendamping mengenakan baju model seperti gaun panjang atau lain-lain. 

Tetapi rata-rata baju yang dikenakan cewek pendamping setiap hari cenderung seksi dan menggoda para pria yang datang ke tempat hiburan malam.

Berbedanya klasifikasi cewek yang di-booking rupanya berpengaruh pada biaya perjam yang harus dibayar pengunjung. Semisal pengunjung mem-booking seorang purel, maka dia harus membayar satu jam berkisar Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu. 

Sedangkan klasifikasi dancer, perjam  dikenakan biaya Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu. Biasanya THM yang menerapkan sistem ini, setiap pengunjung minimal mem-booking cewek pilihannya, baik itu purel maupun dancer selama dua jam. Misalnya, pengunjung hanya menggunakan satu jam pun tetap harus dibayar dua jam.

Lainya halnya manajemen yang menerapkan sistem klasifikasi wanita atau cewek yang di-booking adalah cewek gold, platinum, dancer hingga model. Setiap pengunjung dikenakan biaya minimal tiga jam. Untuk kategori gold dengan harga Rp 300 ribu, platinum, Rp 400 ribu, dancer, Rp 450 ribu dan model Rp 500 ribu-Rp 600 ribu.

Kategori cewek julukan gold, platinum hingga model itu berdasarkan postur tubuh dan kecantikan wajah. Dengan demikian, penentuan kategori itu sangat subyektif dari masing-masing manajemen. Tetapi satu hal yang dipastikan, biaya cewek baik di ruangan atau hall tidak ada perbedaan.  

Tentunya bagi pencinta hiburan malam sejati sangat tabu bila tak memberikan tips bagi cewek pendamping usai menikmati hiburan berkaraoke atau sekedar jingkrak-jingkrak di hall mendengarkan musik hip-hop ataupun raggae. 

Minimal, setiap kali berkunjung ke tempat hiburan malam harus meninggalkan tips bagi cewek pendampingnya sebesar Rp 50.000. Kendati demikian, pemberian bergantung pada mood-nya tamu yang dilayani. Bila pengunjung tertarik, simpatik bahkan jatuh cinta bisa-bisa mengeluarkan tips Rp 500 ribu hingga jutaan rupiah.

Editor : omdsmy_novemy_leo
Sumber : Pos Kupang

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

KORAN MARICA

Blogroll

 
Support : Creating Website | Marica Desa Kayang | Marica Bisa
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. KORAN MARICA DESA KAYANG - All Rights Reserved
Template Design by Marica Desa Kayang Published by KORAN MARICA