Persidangan terdakwa kasus premanisme, Hercules Rozario Marshall, hari ini kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Sidang mengagendakan pemanggilan saksi dari pihak kepolisian yang berjumlah lima orang.
Berbeda dengan pengamanan sidang perdana, di mana 700 personel polisi gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Barat dan delapan Polsek di Jakarta Barat dikerahkan, persidangan kali ini jumlah personel dikurangi menjadi 500 orang.
"500 personel polisi, dari Polda Metro Jaya, Brimob, Polres Metro Jakarta Barat, Polsek Metro Pal Merah, dan dari Polwan," kata Kabag Operasional, Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Agung saat ditemui di PN Jakbar, Senin (3/6).
Pengurangan jumlah personel tersebut, jelas Agung, dikarenakan sebanyak 200 personel tengah bertugas.
"Kami akan melakukan pengamanan dengan ketat pada setiap persidangan Hercules dan 50 anak buahnya," ujar dia.
Dari pantauan, satu mobil barracuda dan satu mobil water cannon disiagakan di halaman pengadilan. Sementara, ratusan polisi dengan senjata laras panjang disiagakan di dalam dan luar ruangan.
Sidang yang dipimpin Hakim ketua Kemal Tampubolon tersebut, direncanakan mulai pukul 10.30 WIB. Hingga pukul 11.00 WIB, persidangan yang digelar di ruang Kusuma Atmadja belum juga dimulai.
Hercules didakwa ancaman hukuman pidana maksimal 7 tahun penjara. Ketua Tim Jaksa Penuntut Umum, Fajar Arisetiawan dalam persidangan, Hercules didakwa dengan tiga pasal, yakni pasal 160 KUHP tentang penghasutan juncto pasal 55 ayat (1). Kedua, pasal 170 ayat tentang pengeroyokan KUHP, dan ketiga pasal 214 ayat (1) KUHP tentang perlawanan terhadap petugas, juncto pasal 211 KUHP.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !