Home »
» Tim Esthon-Paul dan Frenly Umumkan Kemenangan Tim Esthon-Paul Duga Frenly Gelembungkan Suara
Tim Esthon-Paul dan Frenly Umumkan Kemenangan Tim Esthon-Paul Duga Frenly Gelembungkan Suara
Written By MARICA DESA KAYANG on Minggu, 26 Mei 2013 | Minggu, Mei 26, 2013
KORAN MARICA. KUPANG,-Proses penghitungan suara Pemilu Gubernur (Pilgub) NTT masih terus berjalan. Namun tim pemenangan dua pasangan calon yang lolos ke Pilgub NTT Putaran II, yakni pasangan Nomor 1, Esthon L. Foenay-Paul E. Tallo (Esthon-Paul) dan pasangan Nomor 4, Frans Lebu Raya-Benny Litelnoni (Frenly) berusaha meyakinkan publik NTT dengan membeber datanya masing-masing kemarin (26/5). Menariknya, kedua tim pemenangan menyatakan ke publik bahwa hasil akhir berdasarkan formulir C1KWK yang mereka peroleh menyatakan pasangan merekalah yang keluar sebagai pemenang.
Tim pemenang pasangan Esthon-Paul misalnya menyatakan, meraih kemenangan 51,7 persen (997.043 suara), sementara rivalnya pasangan Frenly hanya mendulang 931.473 suara (48,3 persen) dari total suara sah (DPT) yang masuk. Karena itu pasangan Esthon-Paul tetap optimistis pasangan Nomor 1 ini bakal keluar sebagai pemenang.
"Paket Esthon-Paul dipastikan menang dengan persentasi 51,7 persen atas paket nomor urut empat, Frans Lebu Raya-Benny Litelnoni (Frenly). Frenly hanya meraih dukungan suara 48,3 persen dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT)," ungkap Ketua Tim Kelurga, Ruben Funay dalam jumpa pers tim Esthon-Paul di Hotel Romyta Kupang, Minggu (26/5) malam.
Meski menyatakan optimisme meraih kemenangan dalam Pilgub Putaran II, namun kubu Esthon-Paul membeberkan sejumlah persoalan dan kejanggalan yang dilakukan tim lawan baik sebelum dan saat Pilgub Putaran II, 23 Mei lalu.
Kejanggalan-kejanggalan itu diperoleh berdasarkan laporan pimpinan DPC Partai Gerindra yang kemarin dihadirkan di Kupang. Para pimpinan DPC dan Kuasa Hukum Esthon-Paul, Antonius Ali serta Sekretaris Tim, Gabriel Beri Binna membeberkan dugaan kecurangan itu kemarin.
Anton menyebutkan salah satu contoh terjadi di Sumba Barat Daya (SBD). Di wilayah itu, polisi menangkap basah seorang pemilih yang mencoblos 10 surat suara sekaligus. Dan, kasus itu sedang diproses Polres SBD.
Anton juga membeber adanya kecurigaan penggelembungan suara di kabupaten-kabupaten yang merupakan basis Frenly. "Ada satu fakta, dimana pada kabupaten-kabupaten dimana paket Frenly menang, tingkat partisipasinya (Pemilih) melebihi tingkat partisipasi pada Pilgub putaran pertama.
Sementara di daerah-daerah yang dimenangkan paket Esthon-Paul, tingkat partisipasinya jauh di bawah tingkat partisipasi putaran pertama. Nah, kami menduga, bahwa ada upaya sistimatis yang dilakukan untuk menggelembungkan suara. Karena umumnya, pada putaran kedua, selalu cenderung menurun. Tapi apakah kita di NTT ini pada putaran kedua ini ada hal yang luar biasa, apakah ini positif atau negatif," urai Anton.
Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Lembata, Johanes Vieney Burin menyebutkan, sehari usai proses pemungutan suara, dirinya mendapat tawaran dari Ketua DPC PDIP Kabupaten Lembata (YTB-red) dengan tujuan untuk mengubah dokumen C1 KWK. Bahkan dirinya sempat ditawar dengan imbalan sejumlah uang.
Ketua DPC PDIP Lembata, kata Burin menawarkan itu dengan alasan hal tersebut merupakan permintaan atasannya. Walaupun belum terjadi, namun Yohanes Burin mengaku bisa mebuktikan transaksi tersebut melalui pesan singkat (SMS) yang tersimpan di HP-nya.
"Ada upaya pendekatan kepada saya (Yohanes Burin) oleh Ketua DPC PDIP Lembata. Jadi setelah sehari penghitungan suara, saya ditelpon untuk bertemu. Saya datang ke rumahnya, lalu beliau menawarkan kepada saya bahwa, Pak Frans (Frans Lebu Raya, red) dalam keadaan gelisah, dan menelepon dia untuk meminta saya bertemu dengan ketua DPC.
Lalu beliau minta bantuan bahwa, kalau bisa, saya membantu untuk memberikan suara sebesar 10 ribu karena itu yang diminta dari atas. Saya bilang, saya kasih dengan cara apa? Lalu dia menanyakan, apakah C1 saya sudah semuanya di tangan saya, saya bilang C1 saya masih sekitar 65 TPS yang belum masuk.
Lalu dia ingin menawarkan C1 itu untuk diserahkan atau dikasih kepada yang bersangkutan (Ketua DPC) dengan iming-iming sejumlah uang. Prosesnya, C1 yang saya miliki itu kalau sudah dia terima, maka itu akan dimanipulasi di situ.
Caranya, dia tidak merubah suara paket nomor satu, tapi akan menggelembungkan suara paket nomor empat dengan jumlah pemilih yang tidak datang mencoblos. Modusnya dengan merubah C1 itu," urai Yohanes Burin.
Sekretaris Tim Esthon-Paul, Gabriel Beri Bina menambahkan, hingga saat ini proses rekapitulasi suara masih terus berjalan. Dan, data terakhir sementara, suara sah yang masuk sebanyak 1.928.516 atau 63,74 persen dari DPT. Dan, paket Esthon-Paul meraih suara 997.043 (51,7 persen), sementara paket Frenly meraih suara 931.473 (48,3 persen).
Frenly Optimis Unggul
Sementara itu, tim pemenangan Frenly optimistis unggul dengan perolehan suara sekira 51,16 persen. Hal itu setelah data yang dihimpun dari C1KWK hampir final yakni menyisahkan 11 TPS.
Hal ini diungkap Ketua Tim Pemenangan Paket Frenly, Kristo Blasin kepada wartawan, Minggu (26/5) di Sekretariat DPD PDI Perjuangan. Hadir pada kesempatan itu pimpinan parpol koalisi yakni Jimmy Sianto (Hanura), M. Guhir (PKS), Muhamad Ansor (Golkar), An Kolin (PKB) dan Nelson Matara (PDIP).
Dikatakan Kristo, berdasarkan data C1KWK yang diperoleh, Frenly meraih 1.058.789 suara (51,16 persen). Sedangkan pasangan Esthon-Paul meraih 1.010.812 (48,84 persen). "Total sah suara yang masuk sebanyak 2.069.601 atau 68,36 persen dari DPT 3.027.283," jelas Kristo.
Dijelaskan, dari 8.361 TPS yang tersebar di seluruh NTT, pihaknya tinggal menyisahkan 11 TPS yakni sebanyak tujuh dari Sikka dan empat dari TTS. "11 TPS ini secara geografis sulit dijangkau sehingga kita kesulitan memperolehnya dalam waktu cepat," katanya.
Kendati demikian, anggota DPRD NTT ini mengatakan, pihaknya tetap menunggu hasil pleno KPU NTT. Dirinya juga mengatakan, pihaknya tidak bermaksud mendahului KPU NTT namun data yang disampaikan tersebut juga bisa dipertanggungjawabkan karena sumbernya adalah C1KWK.
Ketua DPD Partai Hanura NTT, Jimmy Sianto juga mengatakan, data yang disampaikan parpol koalisi pendukung Frenly tersebut sumbernya adalah C1KWK yang merupakan rekapan hasil Pilgub di TPS. Sehingga menurutnya, hasil ini bisa dipertanggungjawabkan. "Namun, ini tidak bermaksud mendahului KPU. Kita hanya menyampaikan data versi Tim Frenly," ujarnya.
Wakil Ketua DPD I Golkar NTT, Muhamad Ansor mengatakan, data real qount yang dirilis Tim Frenly tersebut mendekati angka final karena sudah mendekati 70 persen. Menurutnya partisipasi pemilih dalam Pilgub putaran kedua ini maksimal 70 persen. "Kita prediksi partisipasi pemilih putaran kedua ini lebih rendah dari putaran pertama. Kalau putaran pertama sekira 2,2 juta pemilih yang menggunakan haknya maka putaran kedua ini kita prediksi sekira 2,1 juta.
Saat ini data Tim Frenly suara sah sudah mencapai 2.069.601 atau sudah mendekati final.
Sementara Wakil Ketua DPW PKS NTT, M. Guhir mengharapkan dengan adanya data real qount terbaru dari Tim Frenly tersebut membuat masyarakat tidak bingung lagi karena banyak informasi yang berkembang terkait hasil sementara Pilgub NTT.
Sesuai data Tim Frenly tersebut, paket Frenly menang di 12 kabupaten yakni Lembata, Flores Timur, Sikka, Ende, Ngada, Nagekeo, Manggarai Timur, Manggarai, Manggarai Barat, Sumba Barat Daya, TTU dan Belu. Sementara Esthon-Paul unggul di sembilan kabupaten/kota yakni Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTS, Rote Ndao, Sabu Raijua, Alor, Sumba Timur, Sumba Tengah dan Sumba Barat.
Ketua Bawaslu NTT, Nelce Ringu kepada koran ini Minggu kemarin menghimbau masyarakat NTT untuk tetap menjaga suasana yang kondusif sambail menanti pengumuman resmi dari KPU. "Saya harap agar menjaga suasana kondiusif, jangan terprovokasi hingga pengumuman hasil oleh KPU," ajaknya.
Dirinya juga mengajak pasangan calon dan tim sukses untuk mengawal Pilgub sampai dengan tahap akhir. "Hasil yang resmi itu baru diumumkan KPU sehingga harus sabar menunggu," katanya.
KPU TTU Hentikan Penghitungan
Rekapitulasi penghitungan suara di Kabupaten TTU dihentikan. Penghentian rekapitulasi perolehan suara masing- masing pasangan cagub/cawagub NTT ini dihentikan sejak Sabtu (25/5).
Fidelis Olin, Anggota KPU TTU yang menangani rekapitulasi perolehan suara, kepada Timor Express mengatakan, saat ini pihaknya tidak lagi melakukan penghitungan suara. "Penghentian penghitungan suara Pilgub sudah kami hentikan sejak Sabtu lalu. Hal ini dilakukan karena sejak Sabtu lalu sudah dilakukan rekaptulasi di tingkat PPK dan ini sesuai jadwal KPU," tegas Fidelis.
Mengenai rekapitulasi terakhir, Fidelis mengaku baru akan dilakukan saat rekaptulasi ditingkat KPU Kabuptan TTU pada 28 Mei nanti. (mg9/ito/mg-10/aln)
DATA ESTHON-PAUL CENTER:
1. Esthon-Paul : 997.043 (51,7 %)
4. Frenly : 931.473 (48,3 %)
Total Suara Masuk : 1.928.516 (63,74 %)
Total DPT : 3.027.283
DATA TIM FRENLY
(Data dari Form C1KWK)
1. Esthon-Paul meraih 1.010.812 (48,84 persen)
4. Frenly meraih suara 1.058.789 (51,16 persen)
Total suara sah: 2.069.601 (68,36 persen)
Total DPT: 3.027.283
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !