Hal ini disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas II Lasiana Kupang, Juli Setiyanto, S.TP kepada Pos Kupang, Senin (8/4/2013).
Menurut Setiyanto, sesuai dengan analisisi prakiraan musim kemarau di NTT, maka pada bulan April 2013 secara umum wilayah NTT sudah memasuki awal musim kemarau.
"Umumnya di seluruh wilayah NTT telah masuk awal musim kemarau. Dan memang ada beberapa wilayah sesuai pembagian zona musim sudah lebih dahulu mengalami kemarau," kata Setiyanto.
Dia menjelaskan, beberapa wilayah yang sudah lebih dahulu memasuki awal musim kemarau yakni Wilayah Flores Timur (Flotim) bagian utara, Adonara, Solor dan Lembata, Sumba Timur dan Sumba Tengah sudah mengalami awal musim kemarau pada pertengahan bulan Maret 2013.
"Sedangkan untuk hampir seluruh wilayah NTT baru mengalami awal musim kemarau saat ini yang mulai ditandai dengan adanya angin timur. Sebenarnya waktu pancarobah sudah berlangsung beberapa waktu lalu," jelasnya.
Ditanyai soal kondisi saat ini yang pada beberapa daerah masih terjadi hujan, ia mengakui adanya hujan itu tapi bukan merupakan musim hujan. Dan kecuali adanya pengaruh kondisi atmosfer ataupun adanya kondisi ekstrim.
"Arah angin di NTT saat ini didominasi angin timur yang pertanda memasuki musim kemarau. Meski begitu kita di NTT berbeda dengan wilayah Jawa Barat, Aceh, Sumatera yang saat ini masih ada hujan bahkan banjir. Itu akibat adanya tekanan rendah dan masih adanya pusaran angin barat," jelasnya.
Atas kondisi tersebut, Setuyanto menghimbau kepada petani dan masyarakat NTT umumnya agar secara arif dan efisien dalam pemanfaatan air.
"Kemarin ada informasi bahwa ada petani yang masih tanam. Saya katakan itu salah musim. Petani sawah misalnya bisa menanam apabila ada air yang cukup ataupun memiliki irigasi permanen. Tapi kalau irigasiyang sifatnyatadah hujan maka tidak mungkin," ujarnya. *
Penulis : oby_lewanmeru
Editor : alfred_dama
Sumber : Pos Kupang
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !