Dr. Benny K. Harman Menjaga `Kesucian' Sebagai Politisi - KORAN MARICA DESA KAYANG
Headlines News :

IKLAN

Home » » Dr. Benny K. Harman Menjaga `Kesucian' Sebagai Politisi

Dr. Benny K. Harman Menjaga `Kesucian' Sebagai Politisi

Written By MARICA DESA KAYANG on Selasa, 12 Maret 2013 | Selasa, Maret 12, 2013

Koran Marica:- SOSOK kandidat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 2013-2018 ini  boleh dibilang fenomenal dan menarik dicermati pergerakan, gagasan dan visinya sebagai seorang politisi. Hanya segelintir di antara putra-putri terbaik NTT yang berhasil eksis di arena politik nasional, salah satunya adalah Benny K. Harman alias BKH.

Dua periode menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mewakili NTT, BKH dipercayakan memimpin Komisi III DPR RI, komisi paling bergengsi yang membidangi Hukum dan HAM. Saat ini dia memimpin Komisi VI DPR RI yang membidangi perekonomian khususnya BUMN, antara lain PLN, Pertamina, Pelindo, Angkasa Pura serta usaha kecil dan menengah. BKH dalam posisinya yang strategis di level nasional ini juga menjadi sasaran terpaan berbagai isu negatif yang menimpa Partai Demokrat dimana BKH menjadi salah satu ketua DPP.

Di tengah pusaran `prahara' Partai Demokrat, nama BKH dikait-kaitkan, bahkan dimanfaatkan oleh lawan politiknya ketika BKH ikut bertarung menuju kursi NTT-1 alias Gubernur NTT. Kampanye negatif atau kampanye hitam terhadap figur ini makin kencang dilancarkan. Alumnus Seminari Pius XII Kisol ini,  yang mengaku membangun karakter dirinya dan tetap setia mempertahankan `kesucian' sebagai seorang politisi dengan bekal  pendidikan dari keluarga, pendidikan formal serta pembelajaran puluhan tahun di lingkungan yang multikultural di Jawa dan level nasional secara khusus, dengan lugas menjawab  sejumlah pertanyaan yang disampaikan wartawan Pos Kupang, Alfred Dama, Sabtu (9/3/2013).
 
Pak Benny  sudah masuk dalam jajaran tokoh nasional, tapi mengapa ingin pulang ke NTT dan memilih menjadi Gubernur?Keputusan untuk kembali ke NTT dan mencalonkan diri menjadi gubernur adalah jawaban saya atas panggilan nurani, panggilan jiwa untuk mengabdi kepada daerah ini. Keprihatinan terhadap kemajuan daerah ini menjadi dasar kuat yang mendorong kita untuk kembali berbakti kepada NTT. Saya berkali-kali katakan di sejumlah tempat, saya sudah pernah mengalami kegelapan, berjalan dalam kegelapan dan saya melihat terang.

Dan terang itu yang mau saya bawa agar masyarakat NTT juga melihat terang itu. Kita harus jujur bahwa NTT masih sangat tertinggal dan terkebelakang dalam berbagai aspek dibandingkan dengan daerah lain. Kita akui ada kemajuan dari tahun ke tahun, tapi kemajuan itu sangat lamban sehingga kita akan tetap paling belakang.

Daerah kita ini masuk kategori tiga provinsi termiskin selain Papua dan Maluku. Perkembangan pembangunan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pasca reformasi berjalan relatif lambat. Hasil pembangunan dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar masih jauh dari target pencapaian tingkat nasional. Di bidang pendidikan, persentase kelulusan siswa SMA dan SMK selama tiga tahun terakhir menduduki peringkat buntut dari 33 provinsi di Indonesia. Indeks pembangunan manusia (IPM) Provinsi NTT berada di bawah Standar Nasional, menempati urutan 31 dari 33 provinsi.

Demikian pula, pertumbuhan ekonomi mengalami stagnasi dan pengangguran serta kemiskinan mengalami peningkatan. Uraian di atas tidak bermaksud untuk mencari kambing hitam dan membuat kita bersikap pesimis. Semua itu dikemukakan secara terang sebagai dasar untuk membangun harapan dan optimisme baru. Kita memiliki sejumlah modal sosial sebagai kekuatan dasar untuk membangun provinsi ini ke depan secara lebih kreatif.  Kami menyadari bahwa menjadi pemimpin di daerah ini tentu tidak gampang karena tantangannya begitu kompleks.

Bagaimana merespons semua itu? Harus ada gerakan sistematik melawan ketidakberdayaan ini dengan melibatkan semua potensi dan kekuatan-kekuatan yang ada dalam masyarakat kita. Tapi gerakan ini tidak akan datang dengan sendirinya. NTT membutuhkan leadership gaya baru yang berorientasi pada pikiran untuk menyelesaikan masalah-masalah mikro dan makro, baik untuk jangka pendek pun jangka panjang. Dibutuhkan pemimpin yang kreatif dan solutif, bukan pemimpin yang normatif dan statis.

Menurut Anda masalah-masalah apa yang krusial di NTT?Begini, dalam satu dekade ke depan, NTT masih bergelut dengan berbagai masalah mendasar seperti masalah pendidikan  seperti: mutu pendidikan, kesejahteraan guru, anggaran pendidikan, sarana dan prasarana. Ada masalah kesehatan seperti Kematian Ibu dan Anak, Kesehatan Reproduksi, HIV/AIDS, Kekurangan Tenaga Medis, Sarana dan Prasarana.  Masalah ekonomi antara lain pemenuhan kebutuhan sembilan bahan pokok.  Masalah infrastruktur dasar seperti jalan raya, listrik, dan air minum bersih. 

Masalah tata kelola pemerintahan atau Good and Clean Governance, termasuk membenahi desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan yang paling dekat dengan rakyat. Karena paling dekat dengan rakyat tentu paling mengenal masalah-masalah yang dihadapi oleh rakyat.

Lalu kepemimpinan seperti apa yang cocok untuk NTT, dan yang akan Anda terapkan di NTT?
Kepemimpinan dengan visi baru yang mampu menciptakan perubahan dalam berbagai hal, mulai dari meramu satu paket Visi, Misi, Kebijaksanaan dan Program sampai pada implementasinya baik strategi maupun pendekatannya di lapangan. Dalam menangani masalah NTT yang begitu kompleks, pemimpin baru tersebut tidak bisa lagi datang dengan menggunakan pendekatan business as usual atau pendekatan normatif  atau ordinary approach. Pendekatan yang paling cocok untuk merespons kondisi NTT saat ini adalah pendekatan yang luar biasa  atau extraordinary approach.

Masalah-masalah yang dihadapi  tergolong masalah luar biasa, karena itu diperlukan cara-cara luar biasa pula  atau extraordinary means untuk mengatasinya. Harus ada kolaborasi dengan semua stakeholders untuk menyatukan tekad dalam gerakan bersama atau kolektif melawan keadaan. Sebagai bagian dari masyarakat NTT, dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki selama ini, kami merasa terpanggil untuk berjuang bersama-sama rakyat NTT untuk melawan keadaan ini menuju pintu gerbang NTT yang Lebih Baik dan Bermartabat.

Tentu kami tidak berpretensi akan membawa mukjizat atau membawa lampu aladin yang akan menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut di atas dalam waktu sekejap. Tetapi kami ingin mengajak seluruh rakyat NTT untuk bekerja keras dengan cara pandang baru tadi melepaskan rakyat NTT dari belenggu kemiskinan, keterbelakangan dan ketergantungan yang telah bersifat kronis itu.

Program apa yang akan Anda laksanakan bila terpilih menjadi Gubernur NTT?
BKH dan Nope telah merumuskan 15 program prioritas yang diberi nama 15 program MANTRA (Masyarakat Adil dan Sejahtera) menuju NTT Yang Lebih Baik dan Bermartabat (MANTAB). Kelima belas program MANTRA-MANTAB tersebut dikelompokkan dalam lima kluster. Ke-15 program MANTRA-MANTAB ini merupakan solusi kreatif dan inovatif atau terobosan penyelesaian atas berbagai problem riil yang kini dihadapi masyarakat NTT dengan pendekatan-pendekatan baru yang not business as usual atau extraordinary approach. 

MANTRA-MANTAB ini diyakini dapat membawa NTT keluar dari Ketertinggalan, Keterbelakangan dan Kemiskinan.  Kelima belas MANTRA-MANTAB tersebut dapat kami elaborasikan dalam Lima Kluster yakni : Kluster pertama, pembangunan infrastruktur dan pembangunan kawasan perbatasan. Kluster kedua adalah kesejahteraan sosial termasuk di dalamnya adalah program NTT cerdas, NTT sehat, NTT teduh untuk program perumahan, NTT kemilau untuk program listrik murah untuk rakyat, NTT Perdana untuk pemberdayaan perempuan dan anak serta NTT Hijau untuk program lingkungan dan kelestarian ekologis. Kluster tiga adalah pembangunan di bidang ekonomi kerakyatan, produksi pertanian dan kelautan melalui program NTT Tangguh (Tani Unggul), NTT Mina Biru untuk program mina (perikanan), NTT Karya untuk peningkatan keterampilan kerja. Kluster IV adalah pembangunan ekonomi dan industri jasa, melalui program NTT Wis-Ba-Kul (Wisata Bahari Kultural), NTT Mart untuk peningkatan pelayanan jasa UKM. Kluster lima adalah pembangunan di bidang pemerintahan dan pembangunan desa melalui program NTT Senyum untuk menciptakan birokrasi yang memiliki semangat pelayanan dan pengabdian, NTT Bersih untuk pemerintahan yang cekatan, kreatif dan inovatif serta kedap korupsi, NTT Darma yakni program desa sejahtera dan mandiri (Darma) untuk menjadikan desa sebagai ujung tombak pembangunan.

Sebagian besar masyarakat NTT yang miskin ada di desa-desa, apa solusi Anda untuk mengatasi masalah kemiskinan masyarakat pedesaan ini?
Desa merupakan tulang punggung pembangunan dan akan menjadi perhatian utama kami karena hampir semua masalah terutama kemiskinan paling banyak ada di desa. Salah satu program yang akan kami jalankan adalah program Desa Sejahtera dan Mandiri (DARMA) yang  bertujuan untuk menjadikan desa mandiri sebagai ujung tombak pembangunan.

Arah pembangunan harus dipusatkan pada program pemberdayaan desa dengan menempatkan konsultan terlatih dan terdidik di setiap desa; meningkatkan kapasitas desa dengan membenahi administrasi desa termasuk membenahi aset-aset desa; meningkatkan ekonomi pedesaan; membenahi sistem informasi desa; meningkatkan ketahanan pangan masyarakat desa; mengembangkan masyarakat desa; meningkatkan keterampilan berusaha masyarakat desa; meningkatkan partisipasi dan kapasitas masyarakat desa berbasis IT; meningkatkan pembinaan dan pengakuan masyarakat adat; mendorong peran serta pemuda dan perempuan; dan mengembangkan informasi pasar.

Program NTT DARMA sangat strategis karena desa adalah struktur pemerintahan yang paling dekat dan berhadapan langsung dengan rakyat dan karenanya paling mengetahui dan mengenal problem masyarakatnya. Selain itu, masalah kemiskinan, pengangguran, sanitasi, listrik, dan kegiatan ekonomi terdapat di desa. Untuk mendukung komitmen ini kami akan mengalokasikan anggaran Rp 500 juta untuk setiap desa setiap tahun tanpa terkecuali.

Ada yang mengatakan program-program yang Anda sampaikan itu adalah pembohongan. Apa komentar Anda?
Silakan mengatakan itu. Tapi yang mau saya katakan bahwa yang mengatakan program yang saya sampaikan itu bohong, itu tandanya mereka tidak mengerti dan tidak tahu bahwa apa yang saya sampaikan itu bisa diwujudkan. Di banyak kesempatan saya sampaikan bahwa saya tahu caranya maka saya katakan itu. Saya tidak mungkin berani membohongi rakyat NTT. Saya pernah berjalan dalam kegelapan dan saya melihat terang itu. Karena itu saya membawa terang itu ke NTT. Mereka yang lain tidak pernah berjalan dalam kegelapan maka mereka tidak pernah melihat terang. 

Masa saya yang melihat terang itu dikatakan bohong. Sekali lagi perlu dijelaskan saya sekian tahun di pusat, saya tahu baik peluang-peluangnya, saya tahu baik caranya, dan itulah yang saya bawa ke NTT untuk mempercepat kemajuan di NTT. Saya akui ada kemajuan di NTT, tetapi kita ingin majunya lebih cepat sehingga kita minimal bisa sejajar bahkan lebih maju dari daerah lain. Kita maju tetapi sangat lambat sehingga kita tetap tertinggal dan terbelakang.

Nama Anda disebut-sebut terkait sejumlah kasus korupsi di tingkat nasional dan itu menjadi bahan untuk kampanye hitam terhadap Anda. Bagaimana sikap Anda?
Saya dan juga kepada para pendukung saya sudah saya sampaikan, hadapi semua itu dengan senyum. Saya hanya ingin menyatakan bahwa saya tetap pada prinsip hidup saya  dan karakter pribadi saya yang ingin selalu menjaga kesucian diri saya sebagai seorang politisi. Saya tidak akan mencemari kesucian pilihan saya menjadi seorang politisi. Perlu saya jelaskan  bahwa saya dimintai keterangan oleh KPK dalam kapasitas saya sebagai Ketua Komisi III. KPK minta saya jelaskan tentang mekanisme pembahasan anggaran di Komisi III. Artinya mereka butuh keterangan saya tentang seperti apa sih mekanisme pembahasan anggaran di komisi yang kebetulan waktu itu saya adalah ketuanya.

Yang terlibat dalam urusan proyek itu adalah orang lain. Saya mau menyampaikan ke publik, kepada masyarakat NTT jangan memandang memberikan kesaksian  kepada penegak hukum itu sebagai hal yang tidak baik. Kita harus berani memberi kesaksian, berani jadi saksi demi penegakan hukum. Jangan takut jadi saksi. Kita datangi kepolisian, kejaksaan, KPK untuk melaporkan pelanggaran dan bersedia jadi saksi. Kita harus tata daerah ini menjadi lebih baik termasuk menjadi daerah yang bersih dari korupsi.

Dibanding kandidat gubernur yang lain, Anda masuk kategori Calon Gubernur terkaya sesuai laporan kekayaan ke KPK. Lawan politik Anda  memanfaatkan isu ini dengan meragukan sumber kekayaan Anda. Apa tanggapan Anda?

Saya melaporkan apa adanya sesuai kondisi yang ada, tanpa harus disembunyikan sehingga publik tahu bahwa saya menjadi gubernur bukan untuk mencari uang, tetapi saya sudah punya cukup uang dan saatnya saya mengabdi untuk NTT. Memang tidak etis membanding-bandingkan soal pendapatan, tetapi saya mau katakan bahwa saya memperolehnya secara halal semua harta kekayaan saya. Sepuluh tahun saya sebagai pejabat negara tentu ada peningkatan pendapatan.

Sebelum menjadi anggota DPR RI saya memiliki sumber pendapatan dari usaha saya seperti lembaga konsultan dan bantuan hukum serta sejumlah usaha pribadi saya. Menjadi pengajar maupun konsultan hukum untuk sejumlah perusahaan besar dan terkenal di ibukota. Saya juga perlu menjelaskan bahwa  berbeda dengan di daerah,  pertambahan nilai kekayaan saya yang tinggal di Ibukota  bertambah sangat cepat.

Tanah misalnya, nilainya naik terus setiap tahun apalagi di Jakarta tentu beda tingkat pertambahan nilainya dibanding di daerah.  Prinsipnya secara jujur saya laporkan kekayaan saya dan secara terbuka saya persilakan KPK melakukan verifikasi.

Bagaimana rencana Anda membangun kesehatan di NTT?
Kami memandang pembangunan kesehatan sebagai upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan juga harus dipandang sebagai suatu investasi dalam kaitannya untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena itu program NTT SEHAT pada intinya adalah ikhtiar untuk membangun masyarakat sehat dengan meningkatkan kualitas hidup sehat masyarakat.

Program NTT Sehat bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dalam rangka percepatan pencapaian MDGs dan mewujudkan masyarakat NTT yang sehat. Kebijakan pembangunan bidang kesehatan yang akan dilaksanakan mencakup hal-hal sebagai berikut:  Peningkatan akses pelayanan kesehatan dan gizi yang berkualitas bagi ibu dan anak; Peningkatan pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta sanitasi lingkungan; Peningkatan profesionalisme dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang merata; Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan:; Peningkatan jaminan keamanan, khasiat/manfaat, mutu obat dan makanan, alat kesehatan;  Peningkatan akses pelayanan KB berkualitas; Peningkatan Akses Air Bersih. Dalam kaitan dengan itu akan diadakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

Membangun Puskesmas Rawat Inap di setiap kecamatan yang memiliki fasilitas Dental dan USG terutama untuk kehamilan, sedangkan di setiap desa disediakan poliklinik dengan dokter jaga/dokter keliling yang terjadwal; Menyiapkan obat generik dalam jumlah yang cukup; Mendorong Rumah Sakit Umum untuk menjalin kerjasama dengan Universitas dan/atau RS lain yang telah maju, seperti RS di Bali, Surabaya, dan bahkan dengan Australia; Menyediakan tenaga-tenaga dokter yang tetap di setiap kecamatan; Mengupayakan tunjangan khusus keahlian untuk dokter, dokter spesialis dan tenaga medis; Memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan tenaga medik; Membangun gerakan hidup sehat dalam masyarakat; dan meningkatkan akses masyarakat miskin dan hampir miskin untuk memperoleh pelayanan kesehatan dengan membagi Kartu Sehat; Menyiapkan Perawat/Bidan satu desa satu bidan; Meningkatkan sistem pembiayaan dan pelayanan (kesejahteraan tenaga medis, bidan dan perawat); Membangun Polindes/Pustu serta Penyediaan Air Bersih bagi Masyarakat Miskin di Pedesaan. Pengadaan air bersih baku merupakan salah satu prasyarat.

Program ini dilaksanakan dengan mendapatkan lebih banyak sumber air potensial untuk diolah menjadi air bersih baku sesuai dengan standar PDAM/Kementerian Kesehatan. Sumber air potensial dapat berasal dari adanya pompa air dalam debit tinggi, sumur, dan pembuatan tandon-tandon air dalam skala massif sebagai lokasi stock air. (*)

Editor : alfred_dama
Sumber : Pos Kupang
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

KORAN MARICA

Blogroll

 
Support : Creating Website | Marica Desa Kayang | Marica Bisa
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. KORAN MARICA DESA KAYANG - All Rights Reserved
Template Design by Marica Desa Kayang Published by KORAN MARICA