
KORA MARICA MBAY -- Pasar Danga di Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Minggu (23/6/ 2013) pukul 02.00 Wita hangus dilalap api. Tidak ada korban jiwa, namun kerugian material diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Belum diketahui apakah api berasal dari kompor atau arus pendek jaringan listrik.
Kondisi pasar yang sembrawut dan ketiadaan pemadam kebakaran menyulitkan masyarakat dan aparat keamanan untuk menjinakan api. Masyarakat hanya menggunakan peralatan seadanya untuk memadamkan api. Api baru bisa dipadamkan pukul 06.00 Wita setelah ada bantuan mobil tangki milik masyarakat.
Beberapa saksi mata mengatakan, api berasal dari sebuah toko sepatu milik pedagang bernama Hendra yang berada di bagian tengah pasar. Api merambat cepat menghanguskan bangunan di pasar tersebut karena ada tiupan angin kencang. Sementara bantuan mobil tangki tidak bisa menjangkau titik api karena tidak ada akses ke dalam pasar yang bisa dilalui mobil tangki.
Untuk melokalisir lokasi kebakaran, warga terpaksa merobohkan lapak-lapak pedagang di sekitar lokasi kebakaran. Kebakaran Pasar Danga menyebabkan para pedagang di pasar itu mengungsikan barang dagangan dan peralatan rumah tangga ke luar pasar.
Sebagian besar pedagang memilih mengungsikan barangnya ke jalan di sekitar pasar. Setelah api padam mereka baru berani mengembalikan barang dagangan ke dalam pasar. Lapak pedagang yang terbakar sebagian besar merupakan bangunan pribadi.
Salah seorang pedagang mengatakan, kebakaran Pasar Danga kali ini merupakan ketiga kalinya.
Kebakaran pertama sebelum tahun 1984, kebakaran kedua tahun 1984, dan ketiga Juni 2013 ini pada Minggu (23/6/2013). Dari tiga kali kebakaran itu, kebakaran kali ini mengalami kerugian terbesar mencapai miliaran rupiah.
Salah seorang pedagang nyaris pingsan ketika menyaksikan kiosnya terbakar. Padahal pedagang tersebut baru memasukan barang daganganya ke gudang senilai Rp 200 juta. Belum lagi barang-barang dalam toko yang juga ludes terbakar. Para pedagang pemerintah daerah segera menata kembali Pasar Danga dan menyiapkan mobil kebakaran agar setiap ada kebakaran bisa bertindak lebih cepat.*
Kondisi pasar yang sembrawut dan ketiadaan pemadam kebakaran menyulitkan masyarakat dan aparat keamanan untuk menjinakan api. Masyarakat hanya menggunakan peralatan seadanya untuk memadamkan api. Api baru bisa dipadamkan pukul 06.00 Wita setelah ada bantuan mobil tangki milik masyarakat.
Beberapa saksi mata mengatakan, api berasal dari sebuah toko sepatu milik pedagang bernama Hendra yang berada di bagian tengah pasar. Api merambat cepat menghanguskan bangunan di pasar tersebut karena ada tiupan angin kencang. Sementara bantuan mobil tangki tidak bisa menjangkau titik api karena tidak ada akses ke dalam pasar yang bisa dilalui mobil tangki.
Untuk melokalisir lokasi kebakaran, warga terpaksa merobohkan lapak-lapak pedagang di sekitar lokasi kebakaran. Kebakaran Pasar Danga menyebabkan para pedagang di pasar itu mengungsikan barang dagangan dan peralatan rumah tangga ke luar pasar.
Sebagian besar pedagang memilih mengungsikan barangnya ke jalan di sekitar pasar. Setelah api padam mereka baru berani mengembalikan barang dagangan ke dalam pasar. Lapak pedagang yang terbakar sebagian besar merupakan bangunan pribadi.
Salah seorang pedagang mengatakan, kebakaran Pasar Danga kali ini merupakan ketiga kalinya.
Kebakaran pertama sebelum tahun 1984, kebakaran kedua tahun 1984, dan ketiga Juni 2013 ini pada Minggu (23/6/2013). Dari tiga kali kebakaran itu, kebakaran kali ini mengalami kerugian terbesar mencapai miliaran rupiah.
Salah seorang pedagang nyaris pingsan ketika menyaksikan kiosnya terbakar. Padahal pedagang tersebut baru memasukan barang daganganya ke gudang senilai Rp 200 juta. Belum lagi barang-barang dalam toko yang juga ludes terbakar. Para pedagang pemerintah daerah segera menata kembali Pasar Danga dan menyiapkan mobil kebakaran agar setiap ada kebakaran bisa bertindak lebih cepat.*
Editor : alfred_dama
Sumber : Pos Kupang
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !