UN di NTT Masih Bermasalah Di Kota, UN SMA Ditunda (Lagi) - KORAN MARICA DESA KAYANG
Headlines News :

IKLAN

Home » » UN di NTT Masih Bermasalah Di Kota, UN SMA Ditunda (Lagi)

UN di NTT Masih Bermasalah Di Kota, UN SMA Ditunda (Lagi)

Written By MARICA DESA KAYANG on Rabu, 17 April 2013 | Rabu, April 17, 2013


KORAN MARICA--KUPANG, --Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK di Provinsi Nusa Tenggara Timur masih bermasalah hingga tadi malam. Dan dipastikan pelaksanaan UN SMA/SMK yang ditunda ke hari ini Kamis (17/4) kembali di tunda. Bagaimana tidak.

Naskah soal UN yang didistribusikan Dinas PPO Provinsi NTT di Kota Kupang saja belum lengkap sampai Rabu (17/4) malam tadi. Sesuai dengan pantauan Timor Express di Posko penyortiran SMAN 3 Kupang, beberapa SMA di Kota Kupang yang naskah soal tidak lengkap atau kurang. Lebih parah lagi, SMA Kristen Mercusuar Kupang tidak kebagian naskah soal UN. 

Amburadulnya persiapan UN tahun ini menyulut reaksi keras Pemerintah Kota Kupang, Dinas PPO maupun kepala sekolah. Wali Kota Kupang, Jonas Salean malam tadi langsung melakukan pemantauan ke posko penyortiran di SMAN 3 Kupang. Wali Kota Kupang, Jonas Salean, mengaku kesal dengan pelaksanaan UN tahun 2013 ini. 

Terkait belum lengkapnya soal UN SMA di Kota Kupang, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemprov NTT dalam hal ini Gubernur NTT guna menyampaikan keberatan dan penundaan UN di Kota Kupang. 

Jonas Salean bernada keras tatkala mendapat informasi dari salah seorang pengawas dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Gustaf Oematan bahwa sebagai pengawas siang kemarin ia langsung mengkonfirmasi Kadis PPO Provinsi Klemens Meba dan Kadis minta agar naskah soal yang kurang dicopy saja. 

"Saya sudah konfirmasi Kadis Provinsi NTT terkait dengan kurangnya naskah soal namun beliau minta untuk difoto copy saja. Ini naskah rahasia negara siapa yang mau masuk bui (penjara Red)," ujar Gustaf Oematan. 

Jonas Salean yang mendengar laporan lapangan tersebut pun berang, "Ngawur itu namanya, ini dokumen rahasia negara, siapa yang mau foto copy? Lalu bertanggungjawab secara hukum?" ujar Jonas Salean. 

Sementara itu Kadis PPO Provinsi NTT, Klemens Meba yang tengah mengikuti kunjungan Gubernur NTT Frans Lebu Raya melantik Sekda Ende di Ende via telepon selular malam tadi masih berada di luar jangkauan. "Informasinya beliau ada di Ende," ujar beberapa kepala sekolah kepada Timor Express.

Kepala SMA Kristen Mercusuar Kupang, Soleman Dapa Taka mengaku bahwa dalam proses sortir malam tadi sekolahnya tidak mendapatkan naskah soal. "Memang benar. Kami sudah laporkan ke pihak panitia penyelenggara maupun Dinas PPO Kota Kupang," ujar Dapa Taka. 

Sementara itu Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kota Kupang, Bapa Muda, malam tadi, mengaku banyak sekolah yang naskah soalnya belum lengkap. "SMAN 1 misalnya naskah soal tak lengkap masih kurang. Nah bagaimana kalau mau laksanakan? Mau difoto copy bagaimana, ngawur itu namanya. 

Siapa yang mau bertnaggungjawab kalau soal bocor," hardik Bapa Muda yang juga adalah Kepala SMAN 1 Kupang ini. Kepala SMAN 2 Kupang, Maximilian Nggeolima terpisah, mengatakan, naskah soal untuk SMAN 2 Kupang pun masih kurang. "Kalau masih kurang, siapa yang mau gelar ujian," ujar Nggeolima. 

Kepala Dinas PPO Kota Kupang, Jerhans Ledoh yang diwawancarai malam tadi, mengaku sudah melaporkan kondisi kurangnya naskah soal kepada walikota Kupang. "Dinas PPO sudah lapor ke Walikota Kupang terkait dengan naskah soal yang kurang. 

Selanjutnya, Pak Walikota akan berkoordinasi dengan Gubernur NTT untuk selanjutnya dilaporkan ke pusat," ujar Jerhans Ledoh. Dikatakan Jerhans Ledoh, dalam proses sortir malam tadi, umumnya naskah soal SMA di Kota Kupang masih kurang hanya SMA Kristen Mercusuar yang sama sekali tak memiliki naskah soal UN.

Terpisah, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya mengatakan, penundaan UN SMA/SMK di NTT bersama 10 provinsi lainnya sangat tidak diharapkan. “Saya pikir ini menjadi pembelajaran kedepan supaya lebih baik lagi mengurusnya. Ini kan karena keterlambatan tibanya soal-soal ke daerah. Mau tidak mau suka, tidak suka kita mesti menggeser pelaksanaan ujian tersebut” ujarnya usai melantik Sekda Ende di Ende, Rabu (17/4).

Mestinya kata dia, penyelenggara UN di pusat harus memahami karakteristik suatu daerah atau propinsi. Sehingga dalam pendistribusian soal atau naskah tidak mengalami keterlambatan seperti yang terjadi sekarang. “Naskah itu tiba di Kupang, dan selanjutnya harus mendistribusikan ke kabupaten-kabupaten yang daya jangkauan cukup luas karena ada di kepulauan. Inilah yang menjadi salah satu kendala,” katanya.

Kepada para siswa ia berharap untuk tetap fokus dengan mengikuti UN dimana penundaan ini tidak mengganggu kerja para siswa sehingga mereka bisa berprestasi. Ia juga meminta bantuan para orang tua dan guru untuk memberikan peneguhan agar para siswa agar tidak merasa terbeban dengan penundaan ini. 

Dari Kabupaten Kupang dilaporkan, Kepala Dinas PPO Kabupaten Kupang, Titus Anin kepada Timor Express, kemarin di Oelamasi menegaskan sejauh ini persiapan menyongsong UN tidak masalah. "Siswanya tidak masalah, yang bermasalah itu di distribusi naskah. Jujur saya katakan, guru dan siswa sama-sama stress karena distribusi naskah yang buruk kali ini, akhirnya semua persiapan berantakan," tegasnya.

Sementara terkait distribusi materi UN di Kabupaten Kupang, sejumlah sekolah bermasalah karena ada sekolah yang kekurangan naskah. Misalnya dari tiga ruang, ternyata naskah UN yang sudah ada hanya untuk dia ruang, sedangkan satunya lagi tercecer entah dimana. 

"Karena itu kita tinggal menunggu petunjuk daja dari panitia pusat, apakah kekurangan soal itu kita gandakan sendiri atau bagaimana. Kita tidak mau ambil resiko karena ini ada dampak hukumnya,"ujar Titus Anin menambahkan bahwa hingga kemarin, pihaknya masih kekurangan banyak naskah UN. Total peserta UN Kabupaten Kupang sebanyak 3.847 orang, yang tersebar di 23 titik lokasi UN. 

Dari Kabupaten TTS, pelaksanaan UN SMA/SMK yang sudah ditunda ke hari ini, Kamis (17/4) terancam kembali ditunda. Pasalnya naskah UN yang tiba di Kantor Dinas PPO TTS, Rabu (17/4) setelah dikroscek, ternyata terdapat kekurangan naskah di empat SMA. Empat SMA yang tidak memperoleh naskah UN yakni SMAN 1 Amanuban Selatan, SMAN Ayotupas, SMAN Kuanfatu dan SMA Kristen 2 SoE, serta 15 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) tidak memperoleh naskah UN. 

Kepala Dinas PPO TTS, Aba L. Anie mengatakan terkait kekurangan naskah UN ini maka pihaknya bersama pengawas dari Undana, telah berkoordinasin dengan Bupati TTS, Dinas PPO NTT dan Rektor Undana. Solusi yang ditawarkan adalah membuka gardus, untuk memastikan jumlah naskah UN karena dikhawatirkan naskah UN empat sekolah tersebut yang tidak ada tercecer.

Ia mengatakan saat membuka gardus yang didistribusikan, terdapat kelebihan naskah UN di SMAN 1 SoE. Karena dalam laporan tercacat SMAN 1 SoE mendapat delapan naskah UN, namun ternyata dibuka naskah UN SMAN 1 SoE, terdapat 18 naskah UN, sehingga masih pendataan ulang.

Penundaan pelaksanaan UN SMA/SMK juga terancam terjadi di Kabupaten TTU karena belum semua sekolah menerima naskah. Ketua Panitia Penyelenggara UN SMA/ SMK, Emanuel Anunu dari 19 SMA penyelenggara UN di TTU, ada dua sekolah yang belum menerima naskah UN hingga kemarin.

Kedua sekolah itu yakni SMUK Wartha Bhakti dan SMAN Manufui. Sementara naskah UN untuk SMK yang terdiri dari tujuh sekolah penyelenggara UN sudah tiba, Sabtu (13/4). “Jika naskah UN untuk dua SMA ini belum tiba hingga besok pagi (hari ini Red), maka pelaksaan UN untuk SMA terancam ditunda,” ujar Emanuel. 

Ia menambahkan naskah UN untuk paket C juga mengalami hal yang sama. Dari sembilan kelompok ujian paket C, ternyata pengiriman naskah UN baru tiba enam kelompok. Sementara untuk tiga kelompok ujian paket C lainnya hingga kini belum. 

Kadis PPO Belu, Patris Asa meminta para pengawas menciptakan situasi kondusif saat berlangsungnya UN SMA/SMK di Kabupaten Belu. Hal ini penting untuk mendukung stabilitas keamanan serta psikologis peserta selama berlangsungnya UN. 

Ia juga meminta para orangtua serta para guru sekolah guna memberikan dukungan moril kepada para siswa. "Anak-anak kita sebenarnya sudah siap batin untuk ikut ujian sesuai jadwal yang sudah ditentukan, mudah-mudahan dengan ada perubahan jadwal UN tidak mengganggu psikologis anak-anak selama ujian," ujarnya.

Ia menambahkan pihaknya belum mengalami kendala. Sebab bahan UN SMK sudah tiba di wilayahnya sejak beberapa hari lalu sedangkan bahan UN untuk SMA akan tiba di Kota Atambua paling lambat kemarin sore. "Bahan UN untuk SMA dalam perjalanan dari Kefa menuju Atambua. Diperkirakan siang ini (kemarin Red) tiba dan langsung kita periksa kelengkapannya sebelum diteruskan ke sekolah-sekolah," ujarnya.

Sementara Kadis PPO Rote Ndao, Jonas Lun melalui pesan singkatnya menyebutkan naskah UN SMK sudah tiba Rote Ndao dan saat ini sementara didistribusikan ke sekolah-sekolah. Sedangkan naskah UN SMA baru tiba hari ini (kemarin Red). dan bila tidak ada masalah, maka pelaksanaan UN SMA/SMK di Rote Ndao akan dilaksanakan hari ini, Kamis (18/4).

Dari Ruteng Manggarai Kadis PPO Manggarai, Rafael P. Ogur pelaksanaan UN SMA/SMK terancam ditunda karena sejumlah naskah tercecer ke sekolah-sekolah yang telah dibagikan. Misalnya naskah untuk SMK diambil dari Ende, sedangkan naskah untuk SMA/MA sebagian dari Labuan Bajo dan sebagian lagi dari Ruteng. “Kita pusing. Naskah UN tercecer kemana-mana. Kesannya kita di kabupaten tidak ada persiapan UN,” katanya.

Kini kata dia, tengah dilakukan pengecekan semua berkas UN dan ditemukan banyak kekurangan. Di antaranya, adalah kekurangan naskah UN namun jenis dan jumlah yang kurang belum diketahui persis. 

Ia menambahkan peserta UN di Manggarai untuk SMA sebanyak 3.514 orang, SMK, 1.294 orang, paket C, 311 orang, dan siswa SMA LB dan inklusif, 20-an orang. "Mereka semua saat ini sudah siap mengikuti UN," ucapnya. 
(onq/kr-7/boy/mg-14/mg-10/ogi/kr-8/kr-2/vit)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

KORAN MARICA

Blogroll

 
Support : Creating Website | Marica Desa Kayang | Marica Bisa
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. KORAN MARICA DESA KAYANG - All Rights Reserved
Template Design by Marica Desa Kayang Published by KORAN MARICA