Maiwal ON-Ini janji Bupati Alor, Drs. Simeon Thobias Pally kepada masyarakat Kabupaten Alor, khususnya warga Alor Barat Daya. Orang nomor satu di Kabupaten Alor ini berjanji akan menyiapkan fasilitas pendukung untuk memperlancar operasional pelabuhan peti kemas di Moru Ibukota Kecamatan Alor Barat Daya.
Pelabuhan Bongkar Muat atau peti kemas di Moru yang dikerjakan sejak 2012 perlu mendapat fasilitas pendukung. Salah satunya adalah dukungan sarana jalan raya yang akan dilewati kendaraan beroda enam sampai sepuluh. Dan pemkab Alor sudah mesti mempertimbangkan untuk membuka akses jalan yang memadai, kata Pally usai mengikuti ibadah bersama Jemaat Imanuel Maiwal Desa Pintumas beberapa waktu silam. Usai mengikuti ibadah, Pally menyempatkan diri mengunjungi pelabuhan peti kemas di Moru. Kedatangan bupati kala itu bertujuan untuk meninjau langsung perkembangan pembangunan pelabuhan tersebut .
Bupati Pally yang didampingi Kadis Perhubungan Terince Mabilehi, SH dan Kabag Hukum dan HAM, Melkzon Beri, SH. M.Si mengatakan, pelabuhan peti kemas yang dibangun dengan kisaran dana sudah mencapai Rp. 80 milyar itu mesti didukung pemerintah kabupaten dengan membangun fasilitas pendukung termasuk jalan raya. Untuk maksud ini, bupati telah menginstruksikan aparat terkait untuk merintis pembangunan jalan dari Moru menuju Kalabahi. Alasan spesifik, karena kendaraan yang mengangkut barang dari pelabuhan tersebut umumnya berkapasitas besar. Sehingga akan berdampak pada kerusakan jalan jika kendaraan itu dipaksakan melalui jalur jalan yang ada sekarang.
Bupati memerintahkan aparatnya agar di tahun anggaran 2013 ini segera merintis dan memulai proses pembangunan ruas jalan Moru menuju ke Kalabahi yang diperuntukan untuk kendaraan bertonase besar tersebut. Tidak boleh ikut jalan yang sekarang ini. Sebab akan dilalui oleh kendaraan berat beroda enam sampai sepuluh. Tahun ini kita mulai rintis dari Moru ke Kalabahi dan kita harapkan tahun depan sudah mulai dibangun, tegas Pally.
Sementara itu, Kadis Perhubungan Terinca Mabilehi, SH menambahkan saat ini pelabuhan peti kemas Moru sedang membangun sejumlah fasilitas pendukung lain di area pelabuhan. Fasilitas penunjang dimaksud adalah lapangan penumpukan serta gedung kargo yang akan dimanfaatkan untuk penyimpanan barang. “Untuk fasilitas penunjang nanti ada lapangan penumpukan, ada juga gedung untuk kargo tempat penyimpananatau penumpukan barang,” kata Mabilehi.
Mabilehi mengisahkan proses awal perencanaan pembangunan pelabuhan peti kemas ini dimulai pada tahun anggaran 2011. Kala itu Pemkab Alor mengajukan usulan kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan RI. Disaat yang sama Pemkab melakukan pembebasan tanah yang juga dilakukan tahun 2011. “Kita mengawali dari perencanaan pembangunan pelabuhan ini pada tahun anggaran 2011. Kita lakukan permohonannya ke Kementerian Perhubungan sekaligus kita siapkan pembebasan lahan. pembebasan lahan dilakukan pada akhir 2011,” kata Mabilehi menambahkan.
Dia mengaku proses pembangunan pelabuhan peti kemas baru dimulai sejak tahun 2012 dengan pagu dana sebesar Rp. 50 milyar yang bersumber dari APBN. Diperjalanan yakni pada perubahan APBN 2012, Pemkab Alor mengusulkan lagi tambahan dana Rp. 30 miliar dan disetujui. Dan untuk pembangunan fasilitas penunjang pelabuhan Pemkab Alor mendapat tambahan anggaran Rp. 20 milyar. ”Setelah itu pada tahun anggaran 2012 permohonan yang kita ajukan itu dikabulkan dan kemudian dengan dana APBN turunlah dana sejumlah Rp. 50 Milyar. Selanjutnya pada tahun 2012 juga pada dana APBNP perubahan ditambah Rp. 30 Milyar untuk pembangunan pelabuhan khususnya fasilitas pokoknya. Sementara fasilitas penunjangnya sekitar Rp. 20 milyar untuk TA 2013 ini. Untuk fasilitas penunjang nanti ada lapangan penumpukan, ada juga gedung untuk kargo tempat penyimpananatau penumpukan barang,” katanya. mw
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !