Awal dan Terakhir Bisa Dilihat di Kupang 9 Mei Gerhana Matahari Cincin - KORAN MARICA DESA KAYANG
Headlines News :

IKLAN

Home » » Awal dan Terakhir Bisa Dilihat di Kupang 9 Mei Gerhana Matahari Cincin

Awal dan Terakhir Bisa Dilihat di Kupang 9 Mei Gerhana Matahari Cincin

Written By MARICA DESA KAYANG on Rabu, 08 Mei 2013 | Rabu, Mei 08, 2013



Koran Marica :---Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan pada tahun 2013 akan terjadi lima kali gerhana, yaitu dua kali gerhana matahari, dan tiga kali gerhana bulan.

Dalam waktu dekat ini di Indonesia, termasuk Palembang, diprediksi akan terjadi gerhana matahari cincin yang terjadi 9-10 Mei (besok dan lusa).

Wilayah Palembang hanya dapat melihat fase gerhana berakhir. Selain Palembang, wilayah lain, yakni Padang, Bengkulu, Bandar Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, dan Yogyakarta. “Untuk masyarakat Palembang dapat melihat gerhana berakhir sekitar pukul 06.19 WIB,” ujar Kepala BMKG Sumsel, Muhamad Irdham, kepada koran ini, kemarin (7/5).

Sedangkan untuk fase gerhana mulai hingga berakhir, dapat dilihat di wilayah Kupang (NTT), Manado, Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Marauke, dan Jayapura. “Selain itu, juga dilihat di wilayah Kendari, Palu, dan Makasar,” bebernya.

Menurutnya, gerhana matahari ini merupakan salah satu peristiwa akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan. Ini hanya terjadi pada saat fase bulan baru. “Gerhana tersebut dapat diamati di Samudra Pasifik, Australia, Singapura, Indonesia (kecuali Sumatera bagian Utara) dan Filipina bagian selatan,” ujarnya.

Ia mengatakan, di Australia dan Pasifik, akan mengalami gerhana matahari cincin, sementara di Indonesia berupa gerhana matahari sebagian (GMS) di pagi hari tanggal 10 Mei 2013. “Gerhana matahari ini memiliki lima fase, yakni gerhana mulai 21 25.1 UT, gerhana cincin mulai 23 32.6 UT, puncak gerhana 00 19.6 UT, gerhana cincin berakhir 02 17.8 UT, dan gerhana berakhir 03 25.3 UT,” bebernya.

Lanjutnya lagi, untuk tiap fase gerhana matahari berbeda di tiap wilayah di Indonesia. “Hal ini tergantung pada posisi lokasi pengamat di permukaan bumi dan posisi bulan serta matahari relatif terhadap posisi pengamat tersebut,” tukasnya. (jpnn/rsy)

sumber: http://www.timorexpress.com/index.php?act=news&nid=55747
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

KORAN MARICA

Blogroll

 
Support : Creating Website | Marica Desa Kayang | Marica Bisa
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. KORAN MARICA DESA KAYANG - All Rights Reserved
Template Design by Marica Desa Kayang Published by KORAN MARICA