KORAN MARICA :--Kementerian Kehakiman Arab Saudi mengatakan dalam data statistik pada
tahun lalu lebih dari 1.650 warga Saudi mengajukan cerai lantaran kurang
berhubungan seks.
Data statistik itu menyebutkan kaum hawa mengajukan 1.371 kasus perceraian dan kaum pria mengajukan 238 kasus, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Rabu (29/1).
Penasihat hukum dan mantan hakim Ahmad Saqia mengatakan pengajuan cerai itu kebanyakan terjadi di kampung halaman istri dan pengadilan mengabulkan perceraian mereka tidak lebih dari delapan hari lantaran isu ini sensitif.
"Warga Saudi di pedalaman meyakini pergi ke pengadilan adalah hal yang memalukan," kata Saqia.
Dia menjelaskan kebanyakan kasus itu berakhir dengan rekonsiliasi berdasarkan syariat Islam. Bukti kurangnya hubungan seks di dalam perkawinan jarang ditemukan sebagai sebab perceraian.
Jika perempuan mengaku tidak puas di ranjang maka itu menjadi cukup alasan bagi hakim mengabulkan perceraian menurut syariat Islam. Tapi sebanyak 60 persen kasus berakhir dengan rekonsiliasi, kata Saqia
Data statistik itu menyebutkan kaum hawa mengajukan 1.371 kasus perceraian dan kaum pria mengajukan 238 kasus, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Rabu (29/1).
Penasihat hukum dan mantan hakim Ahmad Saqia mengatakan pengajuan cerai itu kebanyakan terjadi di kampung halaman istri dan pengadilan mengabulkan perceraian mereka tidak lebih dari delapan hari lantaran isu ini sensitif.
"Warga Saudi di pedalaman meyakini pergi ke pengadilan adalah hal yang memalukan," kata Saqia.
Dia menjelaskan kebanyakan kasus itu berakhir dengan rekonsiliasi berdasarkan syariat Islam. Bukti kurangnya hubungan seks di dalam perkawinan jarang ditemukan sebagai sebab perceraian.
Jika perempuan mengaku tidak puas di ranjang maka itu menjadi cukup alasan bagi hakim mengabulkan perceraian menurut syariat Islam. Tapi sebanyak 60 persen kasus berakhir dengan rekonsiliasi, kata Saqia
http://www.merdeka.com/dunia/tidak-puas-di-ranjang-kebanyakan-wanita-saudi-pilih-cerai.html
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !