Pemuda dan prestasi, mungkin itulah salah satu problematika
nasional dan internasional saat ini. Jika kita berbicara masalah pemuda mungkin
akan terbenak dalam hati kita,solusi apa yang riil agar pemuda hari ini bisa
menjadi estafetat bangsa ini kedepan.pertama sistem pendidikan yang harus
diubah.
Berdasarkan hasil survei Politicaland Economic Risk
Consultancy (PERC) yang berpusat di Hongkong pada tahun 2001 menyebutkan bahwa
sistem pendidikan di Indonesia terpuruk di kawasanAsia, yaitu dari 12 negara
yang di survei , Korea selatan di nilai memiliki sistem pendidikan yang
terbaik, disusul oleh Singapura, Jepang,Taiwan,India,serta Malaysia. Sedangkan
Indonesia sendiri menduduki urutan ke-12 setingkat dibawah Vietnam. (www.kompas.com)
Jika kita telah satu persatu sangat banyak masalah-masalah
pendidikan yang kita alami khususnya di Indonesia, mulai dari masalah SDM yang
kurang berkualitas,biaya pendidikan yang mahal, anak didik yang cenderung tidak
beradad sampai pada masalah undang-undang pendidikan dan kejahteraan pengajar
yang kurang memadai.
Pemuda Indonesia lebih suka berlama-lama di warnet bermain
game, main facebook.dan banyak juga pemuda Indonesia menjadi korban
westernisasi dan lebih suka mengikuti gaya orang luar seperti Koreaan style dan
otomatis jati diri mereka hilang begitu saja. Belum lagi masalah
narkoba,tawuran,HIV/AIDS, yang didominasi oleh pemuda Indonesia.
Menurut Badan Narkotika Nasional(BNN) menuturkan jumlah
pengguna narkoba di Indonesia khususnya
lingkungan pelajar SD,SMP,SMA pada tahun 2006 mencapai 15.662 anak. Dengan
rincian untuk SD sebanyak 1.793 anak, SMP berjumlah 3.543 anak dan SMA sebanyak
10.326 anak. Dari data tersebut yang
psling mencengangkan adalah anak SD pengguna narkoba pada tahun 2003 hanya
tercatat 949 anak, namun tiga kemudian jumlah itu meningkat tajam mencapai
1.793 anak. (suararakyattahun2007)
Selain itu yang paling menyedihkan banyaknya pelajar yang rentan tertular penyebaran penyakit
HIV/AIDS. Misalnya di kota madium, dari data terakhir yang dilansir yayasan
Bambu Nusantara Cabang Madium, dimana organisasi ini bergerak dalam masalah
HIV/AIDS melansirkan bahwa kasus infeksi seksual menular (IMS) yang berisiko tertular HIV/AIDS
kategori pelajar sampai oktober 2007 didominasi oleh anak SMA/SMK sebanyak 51%,
SMP sebanyak 26%, SD/MI sebanyak 11% dan mahasiswa berjumlah 12%.
Dalam hal tawuran, di kota-kota besar seperti
Jakarta,surabaya, dan medan sudah mencapai diambang yang cukup memperhatikan .data
di Jakarta misalnya, Tahun 1992 tercatat 157 kasus tawuran pelajar. Dan dua
tahun kemudian meningkat 183 kasus dengan menewaskan 10 pelajar , dan pada
tahun berikutnya bertambah menjadi 194 kasus dengan korban 13 pelajar dan 2
anggota masyarakat lainnya. Dan ditahun 1998 ada 230 kasus yang menewaskan 15 pelajar serta 2 anggota polri dan tahun
berikutnya menelan korban 37 korban tewas, bahkan kasus tawuran terjadi pada
satu hari sebanyak tiga kasus tawuran di tiga tempat berbeda .(polrimetrojaya)
Inilah cerminan bangsa ini, semoga saja masalah pemuda ini
cepat terselesaikan
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !