KORAN MARICA KUPANG -- Sekelompok anak muda begitu piawai memainkan alat musik tradisional seperti seruling dan sejenis alat musik petik dan perkusi. Musik yang dihasilkan pun sangat memikat serta mengundang perhatian dari sekitar 500 penonton di halaman Taman Budaya NTT, Jumat (27/9/2013) malam.
Kelompok musik ini berasal dari Kabupaten Manggarai yang ikut ambil bagian dalam Gelar Budaya Flobamora di Taman Budaya NTT sejak Selasa (24/9) hingga Sabtu (28/9/2013).
Kelompok musik yang terdiri dari beberapa pemuda dan beberapa wanita cantik ini merupakan Kelompok Molas Bali Belo. Mereka tampil memainkan alat musik tradisional Manggarai dengan membawakan lagu Benggong dan So Inang. Gelar musik tradisional ini merupakan pertama kali di Taman Budaya NTT. Ini merupakan kesempatan bagi insan komunitas seni di NTT untuk berkreasi.
Kepala Taman Budaya NTT, Dra. Yohana Lingu Lango, yang dihubungi Sabtu (28/9/2013) pagi, mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh hampir semua kabupaten/Kota di NTT. "Kami baru pertama kali gelar acara sebesar ini, dan diikuti oleh 21 kabupaten/kota. Ini menunjukkan betapa semua komunitas seni dan budaya di NTT sangat rindu untuk mengekspresikan diri dalam acara seperti ini," jelas Yohana.
Ia menjelaskan, acara ini sukses tidak terlepas dari peran Pemerintah Daerah NTT dan pemerintah pusat dalam hal ini Direktorat Seni dan Film pada Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Dalam ajang ini, para seniman dan budayawan NTT ambil bagian dalam workshop, pameran dan lomba fotografi, pameran seni lukis pelajar, lomba vokal group, festival kesenian daerah, festival musik bambu dan lomba musikalisasi puisi. "Semuanya merupakan peradaban kebudayaan NTT yang saat ini terus bergerak maju. Karena kebudayaan memiliki peranan penting guna memberikan identitas dalam kelompok masyarakat, wilayah kedaerahan serta bangsa," jelas Yohana.
Taman Budaya NTT juga terus berupaya menciptakan kultural bagi masyarakat, terlebih generasi muda yang saat ini sangat peka terhadap gejolak arusa perubahan. Dan, dengan diselenggarakannya Gelar Budaya Flobamora akan meningkatkan ketahanan budaya lokal bagi masyarakat dan pelaku kebudayaan di NTT.
Selama kegiatan berlangsung, suasana di Taman Budaya NTT sangat meriah. Karya seni para komunitas budaya langsung terlihat saat memasuki pintu gerbang Taman Budaya. Berbagai pajangan pun terlihat indah meski hanya terbuat dari potongan bambu. Pemandangan semakin indah ketiga dipadukan dengan tata cahaya lampu yang memesona. Sementara kegiatan yang berlangsung empat hari tersebut, antara lain pameran dan lomba fotografi melibatkan pecinta fotografi di Kota Kupang dan sekitarnya, mengusung tema Beta Cinta NTT.
Selain itu, ada pameran lukisan pelajar, untuk menggali potensi perupa-perupa para pelajar SMKN 4 Kota Kupang agar dapat mengekspresikan ide-idenya dalam bentuk karya-karya lukis, kriya serta kerajinan lainnya. Juga ada lomba vokal group dan gelar tari propinsi dengan sasaran para pelajar SLTA dan generasi muda kabupaten/kota.
Pada pagelaran ini diselenggarakan juga festival kesenian menampilkan seni multimedia, di mana di dalamnya terdapat unsur seni teater, tari dan musik. Penampilan terbaik dalam festival ini mewakili NTT pada ajang yang sama di tingkat nasional. Sementara pagelaran musik bambu tingkat Propinsi NTT melibatkan seniman-seniman dari 21 kabupateb/kota serta grup-grup etnik dari Kota kupang dan sekitarnya. Acara ini dimeriahkan pula dengan lomba musikalisasi puisi melibatkan para siswa SMA/SMK se-NTT. (alf)
Editor: alfred_dama
Sumber: Pos Kupang
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !