Partai-partai politik akan mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari kebijakan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Sehingga, aroma politik kental mengikuti kebijakan tersebut.
“Ini jadi catatan besar karena muatan politiknya besar. Dalam isu ini sangat kental muatan politik. Pada ujungnya, partai akan memanfaatkan ini sebagai suatu poin untuk meningkatkan elektabilitas partai merebut simpati publik,” kata pakar komunikasi politik, Heri Budianto, dalam diskusi yang berlangsung di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/6).
Ia menilai kader partai yang menjabat sebagai menteri akan mengklaim program tersebut sebagai produk usulan partai, bukan pemerintah. Ditambah lagi, peluncuran program mendekati ajang Pemilu 2014.
Sementara Sekretaris Fraksi partai Hanura Saleh Husin mengatakan kebijakan BLSM seperti mengulang pengalaman serupa di tahun 2008. Saat itu, kebijakan kompensasi bernama Bantuan Langsung Tunai (BLT).
“Kita tahu, hal ini pernah dilakukan pada periode sebelumnya, tahun 2008, yaitu dengan menaikan harga BBM dengan memberikan BLT. Nah, BLT itu pernah menaikan elektabilitas salah satu partai. Mungkin ini, mau dilakukan hal yang sama pada periode ini,” kata Saleh.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !