Esthon L. Foenay: Gubernur Terpilih Harus Jujur

KORAN MARICA KUPANG,-Calon Gubernur (Cagub) NTT yang diusung Partai Gerindra dan Partai Damai Sejahtera (PDS), Esthon L. Foenay tidak akan mempersoalkan jika bukan dia dan pasangannya, Paul E. Tallo yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTT sebagai gubernur/wakil gubernur NTT terpilih.

Siapapun yang terpilih dan ditetapkan KPU, dan sepanjang itu dilakukan dengan cara-cara yang jujur dan bersih, Esthon mengaku akan dengan sportif memberi selamat.

Bagi Esthon yang saat ini masih menjabat sebagai Wagub NTT, siapa pun gubernur NTT yang terpilih hari ini, itu adalah kehendak dan rencana Tuhan. Dan, kata Esthon, semua pihak harus bisa menerima kenyataan itu, termasuk dia dan pendukungnya. 

Penegasan ini disampaikan Esthon Foenay, usai membuka Rakerda X HIPMI NTT, di Swiss-bellin Hotel Kristal, kemarin (30/5). 

Esthon bahkan dengan tegas menambahkan, dirinya akan menelpon seterunya Frans Lebu Raya, jika KPU NTT menetapkan gubernur incumbent itu sebagai pemenang dalam Pilgub NTT Putaran II. 

"Ya, saya akan langsung telepon (Frans Lebu Raya, red) untuk ucapkan selamat, kalau memang KPU menetapkan beliau sebagai pemenang. Tidak telepon ju.., kami setiap hari bertemu, karena beliau gubernur NTT, dan Saya Wakil Gubernur NTT. Kami masih Fren," tandas Esthon mantap.

Terkait adanya kecurangan yang sempat diungkap tim Esthon-Paul ke publik, apakah dari pihak Esthon-Paul akan membawa kasus ini ke Mahkamah Konstitusi (MK)? Ditanya demikian, Esthon menjawab diplomatis. 

"Tidak ada tindakan anarkis. Soal kecurangan, itu bukan wilayah saya untuk menjawab. Saya hanya mau katakan, siapa pun Gubernur NTT terpilih, dia harus jujur," pungkas Esthon lalu bergegas ke mobilnya. 


Pilih Ulang, Esthon-Paul Tetap Unggul

Sementara itu, proses pemilihan ulang di TPS 1 Desa Fatu Ulan, Kecamatan Ki'e, pasangan Esthon-Paul tetap mengungguli pasangan Frans Lebu Raya-Benni Litelnoni (Frenly). Hasil perhitungan menempatkan Esthon-Paul diposisi teratas dengan jumlah suara 217, sementara pasangan Frenly memperoleh 11 suara, dari total pemilih 230. Anggota KPU TTS Imanuel Lakapu, kepada koran ini kemarin (30/5) mengatakan, pada pencoblosan Rabu (23/5) lalu, paket Esthon-Paul memperoleh suara 256, sementara Frenly mendapat 10 suara. 

Dengan hasil ini, kata Imanuel, pleno untuk Kecamatan Ki'e baru dilakukan hari ini (31/5) di sekretariat KPU TTS. Untuk diketahui, Di Kecamatan Ki'e terdapat 11 desa dengan 35 TPS. DPT kecamatan ini sebanyak 13.029 pemilih. 

Sebagaimana diberitakan sebelum, dari hasil pleno 20 kabupaten/kota di NTT, pasangan Nomor 1, Esthon-Paul meraih 1.006.686 suara (48,59 persen), sedangkan pasangan Nomor 4, Frenly meraih 1.065.265 (51,41 persen). 

Hasil ini menempatkan Frenly unggul sekira 58 ribu suara dari pasangan Esthon-Paul, minus suara di Kecamatan Ki'e, TTS, yang memiliki jumlah pemilih dalam DPT sebanyak 13.029 pemilih. 

Dari 20 kabupaten/kota yang sudah final tersebut, Esthon-Paul meraih kemenangan di delapan kabupaten/kota. TTS juga dipastikan akan dimenangkan Esthon-Paul karena minus Kecamatan Ki'e yang baru akan melakukan pleno akhir hari ini. 

Dengan demikian Esthon-Paul menang di sembilan kabupaten/kota yakni Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTS, Alor, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Timur, Sumba Tengah dan Sumba Barat. 

Sedangkan Frenly menang di 12 kabupaten yakni Lembata, Flores Timur, Sikka, Ende, Ngada, Nagekeo, Manggarai Timur, Manggarai, Manggarai Barat, Sumba Barat Daya, TTU dan Belu. (rsy/mg-14/aln)