Ricky Parera: Saudara Lakukan Penyerangan Individu - KORAN MARICA DESA KAYANG
Headlines News :

IKLAN

Home » » Ricky Parera: Saudara Lakukan Penyerangan Individu

Ricky Parera: Saudara Lakukan Penyerangan Individu

Written By MARICA DESA KAYANG on Minggu, 24 Maret 2013 | Minggu, Maret 24, 2013

scale_Albertus_Benbao.JPGMAUMERE, PK --- Pleno penghitungan suara Pilkada Sikka 2013, Minggu (24/3/2013), diwarnai keributan, bahkan nyaris ricuh antara KPUD Sikka dengan saksi dan masyarakat yang hadir. Beruntung tidak terjadi bentrok fisik karena cepat ditangani aparat keamanan.

Pantauan Pos Kupang di  Aula Mardiyata SMAK Frateran Maumere, Minggu (24/3/2013), rapat berlangsung dimulai pukul 10.00 Wita.   Setelah Ketua KPUD Sikka, Albertus Ben Bao, yang memimpin sidang mencabut skorsing untuk melanjutkan pleno penghitungan suara, 'hujan' interupsi dari saksi tak terbendung.

Saksi dari paket calon menuntut KPUD Sikka menunjukkan daftar hadir saat pemilihan. Namun KPUD menolak memberikan daftar hadir. Alasannya tidak ada aturan yang mengatur untuk membacakan daftar hadir dalam penghitungan suara hasil pilkada. 

Tetapi saksi tetap ngotot meminta  KPUD membacakan daftar hadir dalam penghitungan suara itu. Saling mempertahankan argumentasi,  membuat suasana rapat tidak kondusif lagi.

Suasana mulai tegang ketika di tengah perdebatan soal daftar hadir itu, Ketua KPUD Sikka, Albertus Ben Bao langsung memasuki  agenda penghitungan suara hasil pilkada di Desa Hikong. 

Sementara membacakan hasil penghitungan suara, salah seorang saksi interupsi dan menyampaikan pertanyaan mengapa dari awal saksi menuntut  membacakan daftar hadir dalam penghitungan itu, karena ada dugaan penggelembungan suara.

Menurut saksi itu, pihaknya  minta karena informasinya  ada perintah Ketua KPUD Sikka untuk penggelembungan suara di TPS tertentu. "Kami punya saksi. Kami bisa buktikan. Ada PPS  siap memberikan kesaksian," tandas saksi yang enggan menuliskan namanya.

Pernyataan ini membuat suasana gaduh dan beberapa anggota KPUD Sikka tersinggung. Anggota KPUD Sikka, Ricky Mane Parera  mengambil mike dari Ketua KPUD. Ia mengatakan. 

"Saudara sudah lakukan penyerangan individu. Tolong tunjukan buktinya," tandas Parera. Suasana tiba-tiba tegang karena pimpinan dan anggota KPUD mulai berdiri. Demikian pula saksi dan beberapa warga  yang hadir dalam rapat itu ikut protes dan maju ke depan.

Menyikapi suasana ini, aparat Polres Sikka, Brimob dan TNI  langsung menengahi. Kapolres Sikka, AKBP Budi Hermawan, SIK, Dandim Sikka, Letkol Tri Joko, Kepala Detasemen (Kaden) B Brimob Maumere, Kompol K  Barus, berusaha menenangkan semua pihak yang ribut.

Setelah situasi rapat kembali kondusif, tiba-tiba sejumlah masyarakat membawa seorang PPS ke depan forum rapat. Oknum PPS ini katanya akan memberikan kesaksian berhubungan dengan pernyataan sebelumnya yang mengatakan perintah dari Ketua KPUD untuk melakukan penggelembungan suara di TPS tertentu.  

Ketika oknum ini mulai bersuara untuk menyampaikan kesaksiannya, Ketua Panwaslu Sikka, Alfonsus Sero melarangnya karena dinilai tidak sesuai dengan mekanisme rapat tersebut.

Sero minta kepada saksi, jika ada temuan pelanggaran bisa melaporkan kepada Panwaslu untuk diproses. Karena  Panwaslu keberatan kepada oknum PPS untuk menyampaikan kesaksiannya sehingga kesaksian itu dibatalkan.

Setelah suasana reda, Ketua KPUD Sikka, Ben Bao melanjutkan sidang dengan pembacaan penghitungan suara per desa.  Hingga pukul 19.00 Wita, penghitungan suara baru mencapai sembilan kecamatan dari 21 kecamatan di Sikka.

Terkait oknum yang hendak memberikan kesaksian tersebut, ketika wartawan dan aparat keamanan menanyakan, oknum itu mengaku dia adalah Ketua PPS Nangameting, Kecamatan Alok Timur. 

Oknum PPS yang mengaku bernama  Jufri Sadipun itu mengatakan, kesaksian yang ingin ia sampaikan karena ada telepon dari Ketua KPUD Sikka meminta agar warga yang mencoblos bisa menggunakan kartu keluarga dan KTP. Selain itu, diminta untuk pilahkan perempuan dan laki-laki. 

Oknum PPS itu menuturkan, ia hanya mau mengatakan itu saja. Sementara yang lebih tahu, lanjutnya,   PPK Alok Timur. PPK itu namanya Ebit.  "Saya telepon PPK, tapi dia sepertinya ketakutan," ungkapnya.    

Ketika ditanya apakah ada perintah lain dari KPUD untuk menggelembungkan suara, oknum PPS itu mengatakan, dirinya tidak tahu, tapi yang dia tahu PPK. Namun PPK ketakutan sehingga saat ditelepon dia tidak mengangkatnya.

Rapat pleno penghitungan suara hasil Pilkada Sikka 2013 dimulai Sabtu (23/3/2013). Hingga  pukul 21.00 wita baru menyelesaikan enam  kecamatan dari 21 kecamatan di Sikka.

Editor : omdsmy_novemy_leo
Sumber : Pos Kupang
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

KORAN MARICA

Blogroll

 
Support : Creating Website | Marica Desa Kayang | Marica Bisa
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. KORAN MARICA DESA KAYANG - All Rights Reserved
Template Design by Marica Desa Kayang Published by KORAN MARICA